Rabu, 30 Juli 2008

Buku 7 Habits of Highly Effective People



Buku 7 Habits of Highly Effective People
Pengarang: Stephen R. Covey
Penerbit: Binarupa Aksara

7 KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF

Kebiasaan 1 : Jadilah Proaktif

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik – kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas – dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.

Kebiasaan 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir

Segalanya diciptakan dua kali – pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Mereka bukan menjalani kehidupannya hari demi hari tanpa tujuan-tujuan yang jelas dalam benak mereka. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya. Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Pernyataaan misi ini adalah keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya. Menciptakan budaya kesamaan misi, visi, dan nilai-nilai, adalah inti dari kepemimpinan.

Kebiasaan 3 : Dahulukan yang Utama

Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.

Kebiasaan 4 : Berpikir Menang/Menang

Berpikir menang/menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menang/menang adalah didasarkan pada kelimpahan – “kue” yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah – ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. Berpikir menang/menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung – dengan istilah “kita”, bukannya “aku”. Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

Kebiasaan 5 : Berusaha untuk Memahami Terlebih dulu, Baru Dipahami

Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.

Kebiasaan 6 : Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga – bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar seperti ini mengenyampingkan sikap saling merugikan (1 + 1 = 1/2). Mereka tidak puas dengan kompromi (1 + 1 = 1 ½), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2). Melainkan, mereka kejar kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih).

Kebiasaan 7 : Mengasah Gergaji

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Bagi sebuah organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru. Bagi sebuah keluarga, Kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.

Selasa, 29 Juli 2008

Buku Personality Plus - How to understand others by understanding yourself




Buku Personality Plus (Kepribadian Plus)
Pengarang: Florence Littauer
Penerbit : Binarupa Aksara

Sifat dan karakternya kepribadian orang berbeda-beda. Untuk mempermudah membedakan orang dari sifat dan karakternya ada salah satu referensi buku yang menarik di tulis oleh Florence Littauer yang berjudul Personality Plus. Membawakan topik klasik psikologi, yang konon sudah ditetapkan Hippocrates 2400 tahun yang lalu, yaitu empat kepribadian: Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis.

Kepribadian Sanguis :
Kemampuan orang Sanguinis yang Populer untuk melangsungkan percakapan yang mengasyikkan apakah mengenai Koperasi atau Kongo merupakan segi plus yang membuat iri hati orang lain; tetapi kalau dibawa sampai ke ujung yang ekstrim orang Sanguinis yang Populer bicara terus-menerus, memonopoli, menyela, dan menyimpang terlalu jauh dari kebenaran.

Kepribadian Melankolis :
Pemikiran analitis yang mendalam dari orang Melankolis yang Sempurna merupakan ciri khas yang jenius, banyak dihormati oleh mereka yang pikirannya lebih dangkal, walaupun demikian kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, dia jadi menyebabkan kemurungan dan menekan perasaan.

Kepribadian Koleris :
Bakat orang Koleris yang Kuat untuk kepemimpinan yang cepat dan tajam sangat diperlukan dalam setiap tahap kehidupan pada zaman sekarang; tetapi kalau dibawa sampai titik esktrim, orang Koleris yang Kuat jadi sok berkuasa, mendominasi, dan manipulatif.

Kepribadian Phlegmatis :
Sifat orang Phlegmatis Damai yang mudah bergaul merupakan perpaduan yang mengagumkan dan menjadikannya orang yang paling disukai dalam kelompok mana saja; namun kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, orang Phlegmatis yang Damai tidak peduli melakukan apa pun, masa bodoh, dan tidak punya kepastian.

Keempat tipe kepribadian tersebut, menurut Littauer, juga bisa bercampur dalam diri seseorang. Littauer membedakannya menjadi empat: campuran alami, campuran pelengkap, campuran yang berlawanan, dan sedikit-sediki-t dari segalanya.
Campuran alami adalah Sanguinis Koleris dan Melankolis Phlegmatis.
Campuran pelengkap yang berorientasi hubungan Sanguinis Phlegmatis
Campuran pelengkap yang berorientasi tujuan Koleris Melankolis
Campuran berlawanan dianggap sebagai pertikaian batin yaitu Sanguinis Melankolis dan Koleris Phlegmatis.
Sedangkan yang mempunyai sedikit dari segalanya, dengan asumsi sudah mengikuti tes kepribadian dengan benar, dianggap mungkin Phlegmatis, mungkin orang sempurna, atau mungkin orang yang masa kecilnya terlalu diarahkan, dikontrol, dan ditindas sehingga tidak mengenali diri sendiri.
Kenali diri kita sendiri sebelum mengenali orang lain.

Buku Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain



Buku Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain
Pengarang: Dale Carnegie
Penerbit: Binarupa Aksara

Buku bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain ini adalah buku best seller segala jaman yang menguraikan 'Mantera' yang ajaib untuk sukses dalam berinteraksi dengan siapapun.

Sepuluh hal yang buku ini lakukan untuk Anda:
1. Mengeluarkan Anda dari kebiasaan mental yang buruk, memberi Anda gagasan baru, visi baru, ambisi baru.
2. Membuat Anda mudah dan cepat berkawan
3. Meningkatkan popularitas Anda
4. Memikat orang mengikuti cara berpikir Anda
5. Meningkatkan pengaruh, prestise, kemampuan Anda untuk menyelesaikan segala sesuatu
6. Memungkinkan Anda memperoleh klien dan pelanggan baru
7. Meningkatkan kemampuan Anda dalam memperoleh penghasilan yang lebih besar
8. Menjadikan Anda wiraniaga, manajer atau eksekutif yang lebih baik
9. Menjadikan Anda pembicara yang lebih baik dan lebih menyenangkan
10. Membangkitkan antusiasme di antara rekan usaha
Buku Bagaimana Mencari kawan dan Mempengaruhi Orang Lain telah mengerjakan semua hal di atas untuk lebih dari lima belas juga pembaca dalam tiga puluh tujuh bahasa.

Buku Berpikir dan Berjiwa Besar


Buku Berpikir dan Berjiwa Besar
Pengarang: David J. Schwartz
Penerbit: Binarupa Aksara

Langkah-langkah sederhana yang disusun di dalam buku ini merupakan pendekatan yang sudah terbukti terhadap situasi yang secara universal dapat diterapkan dan berhasil seperti mukjizat. Inilah alat-alat yang akan membantu anda tiba di tempat yang anda tuju di dalam hidup ini. Berpikir besar dan anda akan hidup besar - anda akan hidup besar dalam kebahagiaan - anda akan hidup besar dalam pencapaian - besar dalam pendapatan - besar di antara teman-teman - besar dalam respek. Mulailah sekarang juga untuk mengetahui bagaimana membuat cara berpikir anda menghasilkan mukjizat bagi diri anda.

Di dalam buku tsb Anda akam menemukan bagaimana: Menyembuhkan diri dari "Dalih" yang merupakan "Penyakit Kegagalan" Ada 4 dalih pada umumnya yakni Dalih kesehatan, Dalih inteligensi, Dalih usia, dan Dalih nasib Membangun Kepercayaan dan Menghancurkan Ketakutan Diri.

Minggu, 20 Juli 2008

toko buku Leksika bukan toko buku biasa



toko buku Leksika hadir dengan konsep yang berbeda dari toko buku biasa. Memang toko buku ini sebagian besar menjual buku dan alat tulis, tapi tidak semua space dipakai untuk berjualan. Toko buku Leksika menyediakan fasilitas free wifi untuk pengunjungnya berinternet ria. Bagi pengunjung yang tidak membawa note book, juga disediakan empat unit komputer di lantai kuning. Di lantai jingga tersedia area bermain anak-anak dilengkapi dengan meja dan kursi untuk anak-anak sehingga anak-anak dapat bermain, membaca buku, atau mewarnai. Di samping itu untuk menemani pengunjung bersantai di area toko buku segera hadir Leksikafe pada bulan Agustus di lantai jingga. Toko buku Leksika yang mengusung konsep toko buku Go Green dengan banyak pepohonan bahkan di lantai kuning ada pohon yang gede banget di area bukunya ini juga menyediakan beberapa kursi untuk kenyamanan pengunjung. Dari penampilan gedung dan interior toko buku Leksika tampil funky dengan iringan musik yang trendy. Di toko buku Leksika karyawannya tampil gaul mengenakan jeans, rambut boleh dicat, boleh pake anting, kuku boleh dicat bla bla bla. Jadi beda banget tuh ama toko buku yang tampilannya terkesan tua and serius serta karyawannya pada pake dasi dengan musik instrumental bla bla bla yang kayaknya cocok buat orang kutu buku, pendiam, pake kaca mata tebal, bla bla bla. Jadi lebih asyik ke toko buku Leksika dong, so mengapa nggak dateng aja?

toko buku Leksika
Jl. Raya Lenteng Agung No.101 (Depan PDIP)
Jakarta Selatan telp. 780 6566 (hunting) email: info@leksikabooks.com