Selasa, 29 Mei 2012

Canon FAIR di Toko Buku Leksika Kalibata City Square


Canon menerapkan strategi yang agak unik dalam melakukan segmentasi produk DSLR mereka. Bila dulu kita menganggap EOS tiga digit (350D, 400D, 450D dst) adalah kamera pemula, maka kini EOS empat digitlah yang jadi DSLR kelas basic dari Canon yang sesungguhnya. Bila tiga tahun lalu EOS 1000D didesain begitu basic dan sederhana, kini pada penerusnya yaitu 1100D terdapat sejumlah peningkatan seperti resolusi sensor, jumlah titik AF, modul metering, prosesor dan yang terpenting adalah HD movie. Beberapa fitur dari 1100D pun tampak overlap dengan 550D/600D dalam arti banyak kemiripan fitur antara kamera kelas basic (empat digit) dengan Canon kelas tiga digit. Maka itu wajar kalau saya memprediksi EOS 1100D bakal mengulang sukses dengan meraih penjualan yang tinggi, terutama bila kita tidak terlalu membutuhkan segala kelebihan yang ada di EOS tiga digit.


Mari kita simak apa yang ditawarkan oleh DSLR basic ini: Sensor CMOS 12 MP, prosesor Digic IV,  merekam HD movie 720p, kemampuan metering dengan 63 zone (fokus, warna dan luminance), modul AF dengan 9 titik (satu yang ditengah cross type), mencapai ISO 6400, kecepatan burst 3 fps, LCD 2,7 inci, resolusi 230 ribu piksel, HDMI out, dijual bersama lensa kit 18-55mm IS mark II

Sebagai penutup, kamera ini cukup memuaskan terutama dalam hal kualitas hasil foto dan ISO tingginya. Ditunjang dengan sensor CMOS 12 MP dan Digic 4 yang mumpuni, soal hasil foto tentu sudah tidak diragukan. Untuk hasil foto terbaik tinggal mencari lensa yang lebih baik, memotret memakai RAW atau memaksimalkan Picture Style saja. Dengan harga 4,5 juta saat ini, sebuah DSLR modern dengan lensa kit IS, bisa HD movie dan punya 9 titik AF tentu sudah tergolong best buy. Apalagi beragam lensa EF, EF-S dan merk 3rd party (Sigma, Tokina dsb) dengan Canon mount bisa dipakai semuanya tanpa kuatir masalah kompatibilitas auto fokus. 

Titik lemah kamera ini ada pada hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan foto yang dihasilkan, misal material bodi yang tidak semantap EOS diatasnya, layar LCD yang kurang besar dan kurang detil serta ada beberapa fitur yang dihilangkan (spot metering, anti debu, manual eksposur saat merekam video). Selain itu burst kamera ini  cuma 3 fps yang masih dirasa kurang cepat.

Kamera ini cocok untuk anda yang : masih pemula, sedang belajar fotografi, sekedar untuk foto/video keluarga, sekedar hobi saja, tidak puas dengan hasil foto kamera sensor kecil, atau yang perlu kamera untuk kuliah fotografi.

Dapatkan Kamera Canon EOS 1100D (Digital Rebel T3) cukup dengan harga Rp. 5.099.000,- hanya di Toko Buku Leksika Kalibata City. Canon EOS 1100D cocok untuk Anda yang mencari kamera simpel, bagus namun terjangkau. EOS 1100D ini dihadirkan untuk menjadi kompetitor seperti Nikon D3100, Pentax K-r maupun Sony A390. Promo Canon FAIR berlangsung dari 27 Mei s/d 17 Juni 2012. Don`t miss it!
Sumber review, dari blog sahabat: 

http://gaptek28.wordpress.com/2011/10/28/review-kamera-dslr-canon-eos-1100d/


Info promosi dan update judul Buku GRATIS (Freebook) setiap harinya, segera kunjungi: Toko Buku Leksika Kalibata City Square, Jl. Kalibata Raya No. 01 Jakarta Selatan 12750. More info: 021-29316983 www.leksikabooks.com Follow Twitter: @Leksika_KC Joint Facebook Fanpage: Leksika Kalibata City please click:  http://on.fb.me/s6lsbU 

Kamis, 24 Mei 2012

Bertualang Ke Semesta Vandaria bersama Toko Buku Leksika


Semesta Vandaria memendam beragam kisah menawan. Bisikan Sang Angin menuntun Evander Evrard dalam duelnya sebagai komandan Isfaris. Vaeran tidak segan-segan menghukum manusia-manusia penyebab Padamnya Bintang-Bintang Vaeran sendiri, hingga seorang pejalan cakrawala memutuskan untuk campur tangan. Sebulan sekali, Hamon menyaksikan anak manusia dijadikan bahan baku Batu Filsuf di Kastel Deimos. Suatu pagi pada Musim Gugur, murid Akademi Sihir Holstok bernama Lena terbangun dan mendapati seekor naga bening dalam kamarnya.

Dengan Nyanyian Alam, Fyanei berusaha menyelamatkan desanya dari longsor. Gael Grifon berguru kepada seorang frameless tua yang sinis demi menjadi manusia penyihir di Padang Hijau Atap Merah. Tiga buah Relik Agung Gallizur dicari untuk menghadapi jenderal Deimos keji dan salah satunya telah dipegang Athalos, pemuda misterius yang hilang ingatan. Di Bawah Bulan Separuh kota perdagangan Zarkand, seorang pencuri bertekad mengambil kembali kristal miliknya. Beri Kami Damai adalah tugas terakhir Arvena, seorang penyair yang sering membohongi rakyat dengan syair kepahlawanan. Pentagon menghadirkan masa lalu lima tokoh yang akan memegang kunci nasib Benua Elir.Tiga zaman, tiga benua, sepuluh kisah yang mengkristal dalam satu semesta Vandaria.. 

Ikutilah! Bincang-bincang seru bersama Team Penulis: Vandaria Saga Kristalisasi + Preview Hailstorm Sabtu, 26 Mei 2012. Jam 13.00 sd 15.00 WIB. Hanya di Toko Buku Leksika Kalibata City Square, Jl. Kalibata Raya No. 1 Jakarta Selatan 12750. Telp: 021-29316983. GRATIS Novel Vandaria Saga Kristalisasi untuk 10 peserta pendaftar pertama di tempat. 

Info update judul Buku GRATIS (Freebook) setiap harinya, segera kunjungi: Toko Buku Leksika Kalibata City Square, Jl. Kalibata Raya No. 1 Jakarta Selatan 12750. More info: 021-29316983 www.leksikabooks.com Follow Twitter: @Leksika_KC Joint Facebook Fanpage: Leksika Kalibata City please click:  http://on.fb.me/s6lsbU 

Rabu, 16 Mei 2012

Testimoni Sahabat Leksika: Program Buku Gratis Setiap Hari

Program Buku Gratis Setiap Hari

 Dewasa ini membaca sudah menjadi kebutuhan bagi orang-orang yang ingin berkembang dan ingin belajar banyak hal. Saya punya seorang sahabat, Ibundanya mampu melakukan pijat refleksi hanya dengan membaca buku-buku tentang panduan melakukan pijat refleksi yang efektif untuk memberikan rangsangan bioelektrik pada organ tubuh tertentu, yang dapat memberikan perasaan rileks dan segar karena aliran darah dalam tubuh menjadi lebih lancar. 

Saya selalu kagum dengan figur seorang Ibu, bagaimana ia menjadi peran sentral dalam keluarga, walaupun Ayah tetaplah pemimpin keluarga, namun peran seorang Ibu tetap penting, Ibu merupakan sejatinya “guru” dalam kehidupan seorang anak manusia. Kalau Saya silaturahmi ke rumah mereka, lumayan juga jadi lebih segar, karena Ibundanya senang sekali menawarkan untuk memijat titik refleksi di kaki Saya, hihihi bonus silaturahmi ini namanya.

Lain lagi cerita tentang seorang sahabat yang memulai usahanya dengan membeli buku-buku “how to” , bermanfaat sekali untuk mendukung ide dalam kepalanya demi mendapatkan penghasilan lain di luar pekerjaan rutin. Seperti istilah tenarnya, ada kemauan ada jalan :-)

Lebih dari itu, membaca akan membuka cakrawala berfikir kita menjadi lebih baik. Tentu berbeda yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui. Dengan membaca, apapun itu bukunya atau tulisannya, pasti ada informasi atau pengetahuan yang di dapat. Pemahaman akan sesuatu menjadi berbeda pada setiap kepala, lain lubuk lain ikannya, lain kepala beda isi :-) . Tipsnya, berdoalah sebelum membaca, agar pemahaman tidak tersesat ketika membaca lautan informasi yang disebar penulisnya. Bagaimanapun, sejatinya ilmu dan pemahaman juga datangnya dari Yang Maha Menciptakan.

Saya bukan anak yang dibesarkan dalam lingkungan gemar membaca buku, sejak kecil orangtua hanya mengajarkan bagaimana membaca kitab suci secara kontinyu, sedangkan buku-buku lainnya yang di baca paling cuma buku-buku pelajaran. Namun berawal dari hal itu, saya sangat bersyukur karena buku paling penting bagi panduan kehidupan itu menjadi modal awal Saya dalam membaca lautan karya-karya penulis yang tersebar di mana-mana. 

Mulai sejak SMA baru saya mengenal buku-buku bacaan selain buku pelajaran, ini juga komik dan novel atau majalah-majalah remaja yang murah meriah ( :D ) hasil pinjaman itu juga… huehuee. Setelah bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri, barulah Saya mulai mengagendakan budget membeli buku. Semakin banyak membaca, semakin mendapatkan manfaat dari membaca, dan Saya niatkan untuk menerapkan budaya membaca sedini mungkin untuk buah hati kelak…

Tulisan ini tergerak Saya buat, setelah membaca dua tulisan HL di Kompasiana yang membahas tentang buku Dee Lestari yang berjudul “Partikel”. Saya teringat bahwa di Toko Buku Leksika Kalibata City justru buku ini dibagikan “free” alias gretongan tepat di hari peluncurannya. Saya juga sempat datang untuk mendapatkan Freebook itu, namun sayangnya Saya belum beruntung untuk mendapatkannya, karena jam setengah tujuh malam saja antrian sudah lebih dari 25 orang sementara buku dibagikan jam tujuh malam, dan buku yang dibagikan hanya 20 eksemplar. Waaww… begitu besar antusiasme mereka terhadap buku, terlepas itu gratisan atau tidak di toko-toko buku lain buku ini juga sudah mendapatkan tempat di hati peminatnya masing-masing.

Toko buku ini menarik sekali, mereka menerapkan konsep marketing yang unik. Menarik pengunjung lebih banyak dengan mengadakan program freebook setiap hari. Mungkin asumsinya, pengunjung yang datang sebelum antri freebook akan berkeliling dan melihat buku-buku yang dijual di toko buku ini, dan tentu sasarannya adalah peminat buku tidak akan sungkan untuk merogoh sakunya untuk membeli buku. Buku-buku yang disajikan juga cukup beragam dan menarik. Hmm konsep berbagi memang tidak terlepas dari boomerang positif untuk yang berkenan berbagi kebaikan, karena prinsipnya kebaikan akan selalu kembali pada yang melakukannya.

Komentar salah seorang teman ketika diceritakan mengenai toko buku gratisan ini, cukup meremehkan buku-buku yang dibagikan.

“ah paling juga buku-buku yang stok lama atau buku gak laku yang dibagikan…
Hari gini mana ada gratisan yang bener-bener nguntungin… “

Namun sayang sekali dia salah besar, toko buku ini rupanya ingin memberi “kesan” sebaik mungkin bagi penerima freebooknya. Terbukti dari buku-buku yang sudah Saya dapatkan, bukan buku-buku yang masuk dalam kategori buku yang dikatakan teman saya tersebut. Berikut ini foto beberapa buku yang saya dapatkan dari program freebook tersebut. Dan beberapa lainnya yang sedang dipinjam teman tidak di ikutkan dalam narsisme buku ria ini… :D Buku lainnya tersebut adalah Hypnoparenting, Dream Booknya Rangga Umara dlsb.

Keanggotaan freebook ini cukup mudah, hanya dengan registrasi menggunakan no KTP kemudian antri untuk mendapatkan buku dilanjutkan dengan menunjukkan KTP ke kasir untuk membawa pulang buku tersebut. Masing-masing anggota freebook hanya diperbolehkan mengambil 1 buku dalam rentang waktu tujuh hari, mudah dan simpel. Buku-buku yang dibagikan dari berbagai genre, biasanya Saya hanya mengambil buku yang menarik minat saja, karena mungkin banyak yang lebih berminat dari buku tersebut jika saya memutuskan untuk tidak mengambilnya. Gantian lah istilahnya hihi…

Tujuan Saya berbagi informasi ini tidak lain adalah sebagai apresiasi terima kasih Saya terhadap toko buku ini, mereka tidak meminta Saya melakukan ini, namun ada kebahagiaan tersendiri jika bisa melakukan hal kecil yang mungkin bermanfaat bagi orang-orang yang sudah sangat ramah dan berbaik hati memberi buku gratis setiap harinya ini. Sudah beberapa kali tulisan senada ini Saya publish, ada juga yang protes pada Saya,

“lhaa nanti yang ngantri jadi banyak, bisa ndak dapet kita Ri… “

Yah kalo ndak dapet itu istilah kerennya, Belum Rejeki :D
Biasanya memang di saat Weekend pengunjung banyak sekali, mungkin kalau ingin lebih sepi mengambil freebooknya saat hari kerja saja.Untuk yang senang membaca, semoga informasi ini bermanfaat. Salam cinta membaca ^_^

>,<
membaca manusia
membaca binatang
membaca alam
membaca bunga
membaca sayuran
membaca buah-buahan
membaca kehadiran malam
membaca hikmah bulan
membaca kedatangan matahari
melihat ilmu dalam setetes embun pagi
kemudian siang juga tak mau kalah membagi ilmunya
Dan apapun yang tersaji
adalah ilmu yang tersebar cuma-cuma
hanya bagaimana kita menginginkannya
menjadi kemanfaatan hidup
atau sekedar lalu seumpama udara
>,<
salam membaca :-)


Belajar Women Self Defense di Leksika Kalibata City

Ketika bela diri menjadi semakin rumit, Itu bukan lagi bela diri... (R. Hoover)

Judul Buku : Woman Self Defense (Merdeka dari Rasa Takut).  Ditulis oleh Muthia Esfand dan diterbitkan oleh Visimedia, Jakarta (tebal 184 hal, harga Rp. 43.000,-).

Pengantar:
Ibu-ibu diperkosa di angkot. Mahasiswi dilecehkan di Busway. ABG di pukul pacarnya. Cewek dihipnotis rela menyerahkan dompetnya,  perempuan jadi  korban jerat cinta dunia maya. Cerita-cerita itu bukan sebuah cerpen atau novel, tetapi benar-benar menjadi sebuah fakta. Kenyataan yang ada di sekitar kita. Beragam cerita nyata bagaimana perempuan menjadi korban kekerasan fisik maupun kekerasan psikologis. Pertanyaannya adalah bagaimana cara menghindarinya?

Buku ini adalah jawabannya. Sebuah buku yang langsung ditulis oleh trainer sekaligus praktisi Woman Self Defense yang telah bertahun-tahun menggeluti ilmu ini. Buku ini diawali dengan pemahaman bagaimana perempuan mesti menyadari akan posisi dan status keperempuannya. Kemudian, baru masuk pembahasan ilmu mengenai dasar-dasar beladiri praktis woman self defense.
Diantaranya, bagaimana melatih refleks ketika menjadi korban. Mulai dari bagaimana berteriak yang benar, mengulur waktu dengan penjahat dengan psy war sampai mengambil keputusan harus melawan atau melakukan strategi pertahanan diri paling akhir, lari. Dalam pertahanan ini, juga dibahas mengenai alat-alat yang bisa digunakan untuk melawan, mulai dari jarum pentul yang dipakai di jilbab, pulpen, helem, sepatu, sendal, kunci motor, payung sampai alat-alat yang memang telah disiapkan untuk berjaga-jaga seperti alat penyetrum (stun gun/taser) atau semprotan merica (pepper spray).
Kemudian, masuk ke teknik-teknis praktis pertahanan ketika benar-benar sudah diserang secara fisik. Dalam bab ini dibahas mengenai bagaimana cara menghindar dan melawan ketika dicengkeram pundak, dipegang tangan, dicekik, dipeluk dari belakang sampai yang paling penting bagaimana mengindari diri dan melawan ketika akan diperkosa.
Semua teknik-teknik tersebut bisa dilihat dan dipraktekkan siapapun yang membaca buku ini karena dilengkapi dengan foto/model yang memerankan penjahat dan korbannya. Kira-kira inilah gambaran singkat isi buku ini yang wajib dibaca khususnya Anda kaum perempuan.
Ikuti Bedah Bukunya: Woman Self Defense (Karya Muthia Esfand). Hari/tanggal: Minggu 20 Mei 2012 Pukul 13.30-selesai. Tempat: Toko Buku Leksika Kalibata City Jakarta Selatan. Investasi: Rp 65 ribu (Dapat Makalah dan Bukunya). Pendaftaran: Hubungi 0821 2314 7969 (Kanet). Acara ini terselenggara atas kerjasama Arun Woman Self Defense, Kanetmedia dan Toko Buku Leksika Kalibata City.