Bagi setiap perantau sepertiku, rindu
adalah hantu yang paling menakutkan. Tak ada yang tahu bagaimana ia
mendatangiku setiap waktu. Begitu menyiksa, menggeretakkan tulang-tulang
ketabahan.
Karang Asam, Samarinda, Bumi Etam.
Dua tahun telah berlalu, sejak Dahlan
meninggalkan Kebon Dalem. Sayangnya, merantau dan menjadi mahasiswa tidak
semudah yang dibayangkan. Perkuliahan berlangsung melenceng jauh dari rencana
awal, sementara kerinduan terhadap kampung halaman dan orang-orang terkasih
selalu menyesakkan dadanya. Belum lagi Dahlan harus dihadapkan pada pilihan
yang sulit antara janji temu dengan cinta pertama, lamaran sahabat baiknya, dan
cinta baru yang dia temukan di tempat rantauan.
Dahlan muda yang penuh semangat juang
berusaha untuk tidak mengalah pada rindu. Kepeduliannya terhadap negeri yang
kacau balau kala itu, membuatnya memutuskan untuk mengabdi pada masa depan
bangsa melalui gerakan-gerakan kemahasiswaan. Dianggap memberontak, Dahlan dan
rekan-rekan mahasiwanya menjadi buronan pemerintah. Dia harus berlari dan
bersembunyi dari kejaran tentara. Di tengah pelariannya, takdir
mempertemukannya dengan Sayid, seorang guru sekaligus sahabat, yang mengenalkan
Dahlan pada media dan memberikannya kesempatan untuk membuka lembaran baru
dalam hidupnya.
Endorsment
"... Novel ini sangat inspiratif
dan layak dibaca oleh setiap kalangan, khusunya kaum muda
Indonesia..."
- Sandiaga S. Uno, Wirausahawan
“…Novel tentang Mas Dahlan ini akan
membujuk kita untuk menyelenggarakan hidup atas dasar suara hati.. “ –Sudjiwo Tedjo, Presiden Jancukers.
"... sangat menarik dan berlimpah
inspirasi. Bahkan masa-masa sulit dalam hidup Pak Dahlan pun diubah tak lagi
menyakitkan, tetapi menjadi indah."
Info promosi dan update judul Buku GRATIS (Freebook) setiap harinya,
segera kunjungi: Toko Buku Leksika Kalibata City Square, Jl. Kalibata Raya No.
01 Jakarta Selatan 12750. More info: 021-29316983 www.leksikabooks.com Follow
Twitter: @Leksika_KC Joint Facebook Fanpage: Leksika Kalibata City
please click: http://on.fb.me/s6lsbU