Pengarang : Wawan H. Purwanto
Penerbit : CMB Press
Ali Gufron alis Muchlas, Abdul Aziz alias Imam Samudra, dan Amrozi merupakan sosok yang fenomenal. Bagi keluarga korban Bom Bali 2002, Amrozi Cs adalah monster pembunuh berdarah dingin. Mereka tersenyum melihat darah mengalir dan mayat-mayat bergelimpangan, tiada sedikit pun menampakkan penyesalan dan bersalah. Tapi bagi kalangan tertentu,mereka dianggap sebagai sosok yang perlu “digugu” dan ditiru karena mereka adalah “ mujahid “.
Bom yang meluluhlantakan
Mereka, Amrozi Cs, merasa bahwa “Proyek” di Bali mendapat restu dan ridha Tuhan. Karena itu, tiada sedikit pun mereka gentar berhadapan dengan regu tembak. Bahkan mereka sepertinya merindukan datangnya regu tembak sesegera mungkin. Bagi mereka maut merupakan jalan untuk “bertemu dengan kekasih-kekasih kami, para nabi Shiddiqin Syuhada, Salihin dan Hurun’in (bidadari) yang cantik jelita”, tulis mereka dalam risalah taklimat (pernyataan sikap) yang dibacakan pada tanggal 12 September 2007.
Pada diri Amrozi Cs, banyak kejadian-kejadian menarik dan penting untuk kira ketahui. Seperti melakukan PK dan Judicial Review atas Undang-undang yang mengatur hukuman mati padahal mereka tidak mengakui pemerintah yang ada dan menyebutnya sebagai pemerintahan thaghout (setan), mengislamkan salah seorang terpidana di LP Nusakambangan. LP Nusakambangan tidak menggelar ‘dangdutan’ setelah mereka berada disana dan masih banyak kisah menarik lainnya untuk diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar