Senin, 09 Februari 2009
Di sela-sela Bedah Buku Marketing Politik... Yus Usman: Penurunan BBM, Hanya Dinikmati Sebagian Masyarakat
Bedah Buku Marketing Politik oleh penulisnya Firmanzah,PhD dan Yus Usman Yusman, Sekjen DPP Partai Hanura diadakan Senin, 9 Februari 2009 di toko buku Leksika Lenteng Agung. Acara Bedah buku sekaligus re-launching buku Marketing Politik edisi baru yang diterbitkan oleh Yayasan Obor ini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh 50 peserta. (foto dok Leksika)
Penurunan BBM, Hanya Dinikmati Sebagian Masyarakat, Indowarta
Penurunan harga BBM sebanyak tiga kali, yang menjadi bahan kampanye keberhasilan pemerintah, rupanya dinilai berbeda oleh Partai Hanura. Partai yang mengusung Wiranto sebagai capres itu menilai, penurunan BBM belum maksimal, dan belum menunjukkan rasa keadilan di masyarakat.
“Penurunan harga BBM sekarang ini hanya baru bisa dikmati oleh sebagian orang saja, bukan seluruh lapisan masyarakat. Artinya hingga saat ini belum ada keadilan di masyarakat soal penurunan harga BBM,” cetus Sekjen DPP Partai Hanura Yus Usman Yusman di sela-sela acara bedah buku, di toko buku Leksika, lenteng Agung, Jakarta Selatan (9/2).
Dalam kesempatan ini, Yus juga melontarkan janji Partai Hanura yang akan mengurangi kemiskinan jika berhasil memenangkan Pemilu 2009. “Sesuai visi dan misi dari partai Hanura untuk mengentaskan kemiskinan maka kalau Hanura ditakdirkan Tuhan dalam 2009 nanti keluar sebagai pemenang Pemilu, maka kita akan mengubah bangsa Indonesia secara dramatis,” ujarnya.
Dalam acara bedah buku ”Marketing politik” karya Firmanzah Phd, ini, Yus Usman mengatakan satu hal yang harus diingat mengenai marketing politik adalah nilai-nilai yang harus diperhatikan para pemimpin parpol. “Bicara marketing politik adalah bicara nilai”, tegasnya.
Nilai – nilai yang harus diperhatikan disini adalah seperti creating, communicating, dan delivery. Dalam proses creating kita harus memiliki nilai yang unggul dibandingkan para pesaingnya, dengan memiliki nilai yang unggul diharapkan nantinya kita akan mendapatkan benefit yang yang tinggi.
Namun sampai saat ini kita masih memiliki beberapa hambatan dalam mensosialisasikan hal tersebut, yakni mengenai tingkat tingkat pendidikan masyarakat, yang hingga sekarang menjadi hambatan kita dalam menyampakan gagasan. “Gagasan ini baru sampai di tingkat menengah keatas, sedang untuk kalangan bawah belum terpenuhi, “ ujarnya.
Diakuinya, tugas dari para kader dan fungsionarisnya sudah menanti. “Sudah menjadi kewajiban bagi orang-orang Hanura, untuk membawa nama Hanura agar memiliki nilai jual di masarakat,” timpalnya. (RON/ndra/Friz)
sumber:http://indowarta.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5303&Itemid=58
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar