Apa yang terpikir dalam benak kita saat mendengar kata "bisnis sampingan"? Penghasilan tambahan yang menjanjikan? atau malah perasaan enggan dan takut repot karena sudah seharian memeras tenaga di kantor atau tempat kerja? Kedua macam pemikiran itu adalah hal yang manusiawi karena manusia yang normal tentu saja ingin lepas dari kesulitan dan mendapat kesenangan. Buku ini adalah salah satu upaya dari para penulisnya untuk menjembatani kedua pemikiran yang sekilas saling bertentangan itu.
Buku ini terbilang langka karena berbeda dengan buku-buku motivasi bisnis lainnya. Buku-buku motivasi lain biasanya menganjurkan para pembaca untuk segera berpindah ke “kuadran kanan” alias segera resign dan memulai bisnis sendiri. Sedangkan, buku ini justru menganjurkan pebisnis pemula untuk bergerak perlahan-lahan dengan penuh kepastian. Jadilah karyawan yang baik di kantor atau tempat kerja lainnya, namun berbisnislah segiat dan seulet mungkin di waktu luang. Sehingga, kedua sumber penghasilan itu tetap terjaga kontinuitasnya dengan baik. Demikian pesan inti dalam buku ini.
Buku ini diawali dengan motivasi untuk mengubah mindset para pegawai yang terbiasa dengan rutinitas. Mengatasi ketakutan adalah kunci utama untuk melangkahkan kaki menuju dunia bisnis yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Betapapun kita sudah mempelajari sebanyak mungkin tentang bisnis yang akan kita geluti, kemungkinan gagal tetap saja ada. Sehingga, salah satu kiat alam buku ini mengatakan Tetapkan Batas Aman Psikologis. Kiat ini sangat penting bagi orang yang masih belum sepenuhnya mau atau berani keluar dari zona nyaman sebagai seorang karyawan. Bila bisnis sampingan kita itu gagal dan bangkrut, kita tidak sampai kehilangan seluruh harta kita. Paling tidak, kebutuhan kita sehari-hari tidak sampai terlalu terganggu. Secara emosional, kita pun tidak terlalu kecewa atau sakit hati.
Kedua penulis buku ini mengatakan bahwa yang namanya mengatasi ketakutan memang sangat berkaitan erat dengan membangun keyakinan. Setelah sebagian ketakutan kita teratasi, maka keyakinan kita untuk berbisnis pun meningkat secara bertahap. Keyakinan itu sendiri membuat kita mampu memfokuskan perhatian dan energi kita untuk meraih keuntungan. Sehingga, apapun yang terjadi dalam bisnis kita, bisa kita anggap sebagai proses pembelajaran dan pematangan, baik secara pribadi maupun sebagai seorang pebisnis.
Saat sudah memulai, beragam godaan akan mewarnai perjalanan bisnis kita. Sesudah mengatasi jebakan ketakutan, hal lain yang harus diwaspadai adalah keserakahan. Keuntungan materi memang sangat menggiurkan siapapun, termasuk pebisnis. Sehingga, ada saja godaan untuk mengembangkan bisnis melebihi batas kemampuan. Akibatnya, bukan keuntungan yang didapat, tapi malah kegagalan dan kerugian yang bertubi-tubi datangnya. Hal-hal yang menyebabkan orang tergoda dijelaskan dengan cukup mendetail dalam buku ini.
Selain godaan untuk serakah, ada banyak masalah yang perlu kita atasi sebagai seorang pebisnis. Masalah-masalah tersebut terbagi menjadi masalah teknis dan masalah psikologis. Masalah teknis berkaitan dengan proses produksi dan distribusi barang dan jasa yang kita bisniskan. Sedangkan masalah psikologis berkaitan dengan diri kita sendiri sebagai pebisnis dan hubungan kita dengan karyawan dan pelanggan.
Termasuk pula hubungan kita dengan mitra bisnis kita. Apakah akan terjadi sinergi yang saling menguntungkan atau malah sebaliknya, konflik yang merugikan kedua belah pihak. Dalam buku ini terdapat penjelasan mendetail tentang jenis-jenis masalah teknis dan psikologis tersebut dan bagaimana mengatasinya.
Buku ini lebih tepat disebut panduan atau peta untuk menempuh perjalanan bisnis. Seorang yang baru mulai bisnis mirip dengan seorang pelancong yang datang berpetualang di suatu kota. Si pelancong perlu membekali diri dengan peta kota tersebut. Namun, apakah dia akan sukses berpetualang di sana atau malah tersesat itu tergantung dirinya sendiri, bukan petanya. Demikian pula dengan seorang pebisnis. Buku ini memang dapat dijadikan panduan untuk berbisnis, baik sampingan atau bisnis yang utama. Namun semuanya terpulang kembali pada si pebisnis itu sendiri. Mau sukses atau gagalkah dia.
Buku ini memang bukan resep sukses instant yang anti gagal. Bahkan para penulis buku ini pun memberikan hal-hal yang perlu dilakukan jika suatu bisnis memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Apakah bisnis itu harus dimodifikasi, diperbaiki atau bahkan jika perlu ditutup dan diganti. Semua bisa terjadi, namun semua harus dijadikan pembelajaran dan diambil hikmahnya. Sehingga, kita dapat bangkit kembali berjuang untuk membangun bisnis dengan pengalaman dan kesadaran baru yang lebih baik. Dapat disimpulkan dari buku ini bahwa kesuksesan seorang pebisnis bukan dilihat dari kekayaan materialnya tetapi dari kemampuannya bertahan dari godaan, bangkit dari kegagalan dan belajar dari pengalaman.
Menjadi karyawan sekaligus bos? Mengapa tidak? Pelajari dan praktikkan strategi dan kiatnya di buku ini. Wujudkan impian Anda sekarang juga!
Info update judul Buku GRATIS setiap harinya, segera kunjungi: Toko Buku Leksika Kalibata City Square, Jl. Kalibata Raya No. 1 Jakarta Selatan 12750. More info: 021-29316983 www.leksikabooks.com Follow Twitter: @Leksika_KC Join Facebook Fanpage http://www.facebook.com/pages/Leksika-Kalibata-City/192332754182392
Tidak ada komentar:
Posting Komentar