Hari-berganti hari, malam pun menjelang
mengisi relung-relung hati nan indah.Berat rasanya
meninggalkan keindahan itu. Kini Cinta ini teruji
Saat semua kita lalui bersama, kolaborasi
dua insan yang sedang dilanda asmara dahana, dendang nyanyian surgapun tak
mampu membendung, saat keikhlasan dua hati berpadu
Kekasih hatiku, tak pernah lelahku
menyayangm..
*Memo Cintaku pagi td*
Guru kimia saya saat di bangku sekolah
menengah atas menyatakan bahwa segala hal dalam kehidupan ini merupakan
sebuah rangkaian rekasi kima dengan hubungan sebab-akibat sebagai
penjelasannya. Segala hal merupakan hubungan sebab-akibat dengan alas an yang
bisa dijelaskan secara berantai.
Ungkapan tersebut sungguh kontras
dengan pendapat seorang Khrisna Pabichara yang menyatakan bahwa “Cinta tak
mengenal kata tetapi.”Khirsna Pabichara menuangkan empat belas kisah pendek
untuk memperkuat ungkapannya. Baginya tak ada yang tak mungkin jika berurusan
dengan hati. Sebuah hal sederhana lewat ulasan tangannya menjadi sesuatu yang
tak biasa. Membuat kita merenung akan hakiki cinta itu sendiri.
Gadis Pakarena adalah sebuah kisah
percintaan antara seorang anak pribumi dengan seorang gadis keturunan
Tionghoa. Kehadirannya sebagai perempuan keturunan pertama di sekolah
menengah kerawitan satu-satunya di belahan timur nusantara. Layaknya kisah
Romeo and Juliet keduanya menjalani kisah terlarang. Dia dipanggil Gadis
Makarena karena kepiawiannya dalam hal menari. Setiap tahun, di Wuhan saat
musim semi pada hari dan bulan yang sama mereka berjanji untuk bertemu.
Sayangnya itu hanya angan semu belaka.
Mereka tidak bisa memadukan kasih
justru karena faktor kondisi. Dari nama tokoh perempuan dalam kisah ini, Kim
Mei langsung mengingatkan saya pada peristiwa kerusuhan Mei. Pemiilhan nama ini
entah dimaksud untuk mengingatkan kita agar lebih mawas diri atau agar pembaca
teringat pada kasus Me 2008 seperti saya.
Mengawini ibu mengisahkan tentang
rasa sakit hati seorang anak laki-laki, Rewa terhadah ayahnya. Sepanjang
hidupnya, ia sering melihat perlakuan kejam sang ayah kepada ibundanya.
Sementara sang ibu sama sekali tidak membalas bahkan cenderung pasrah.
Baginya, “ Mencintai itu pekerjaan abadi, Nak, tak pernah
selesai”
Ia membalas dendam dengan
meniduri setiap perempuan yang diinginkan ayahnya menjadi ibunya. Perempuan
pilihan sang ayah bukan sembarang perempuan, harus perempuan dengan nama depan
N. Jika anda memiliki nama depan N ada baiknya waspada.
Kisah ini merupakan kisah favorit saya.
Selain ide uniknya juga karena banyak kata-kata bijak yang bisa ditemukan di
sana. Kata bijak berupa petuah dari sang ibu untuk anak laki-lakinya. Misalnya
kalimat, " Bakti itu, Nak, adalah saudara kandung kepatuhan." Lalu
kalimat, "Jika ingin menerima yang terbaik, Nak, berikan juga yang
terbaik." Masih banyak kata-kata lain yang sejenis.
Kisah dengan judul Selasar,
Lebang dan Hatinya serta Pembunuh Parakang, merupakan rangkaian sebuah
kisah. Pertama dikisahkan mengenai seorang pria yang ditinggal kekasih
hatinya satu bulan sebelum menikah, kisah Selasar. Kisah yang dipandang dari
sudut Tutu, pria yang merana kehilangan kekasihnya.
Kisah Lebang dan Hatinya berkisah
dari sisi Natisha Daeng Lebang. Mengapa ia pergi meninggalkan Tutu satu bulan
sebelum pernikahan dilangsungkan. Apa alasannya serta bagaimana kondisinya saat
ini. Adapun kisah Pembunuh Parakang merupakan kisah dari sudut Rangka,
sosok yang menjadi dalang semua peristwa.
Secara keseluruhan kisah yang ada
beragam jenisnya. Setiap kisah menawarkan saripati yang berbeda.
Latar belakang juga berbeda. Kalau pun ada yang sama dikarenakan adanya
kesinambungan kisah seperti kisah Selasar, Lebang dan Hatinya serta
Pembunuh Parakang. Cinta yang diramu oleh Daeng yang satu ini juga
mengetengahkan cinta untuk keluarga. Sungguh sebuah harmoni yang menawan.
Uniknya setiap kisah dimulai di halaman
kanan. Sisi kiri digunakan untuk mencantumkan sepenggal kalimat yang
mencerminkan isi kisah. Ilustrasi yang menawan di halaman belakang memberikan
nuansa mewah. Kesan kontemporer terasa kental. Idenya juga unik membuat yang melihat
bisa merasakan jiwa dari kisah itu..
Diambil dari blog sahabat:
Dapatkan
Novel: GADIS PAKARENA – by Khrisna Pabichara, GRATIS hanya di Toko Buku Leksika Kalibata
City Square, Minggu (14/10/2012). Cukup dengan registrasi KTP yang berlaku di
Layanan Pelanggan. 100% tanpa harus belanja (limited stock). Be there and don`t
miss it..
Info promosi dan update judul Buku GRATIS (Freebook) setiap harinya,
segera kunjungi: Toko Buku Leksika Kalibata City Square, Jl. Kalibata Raya No.
01 Jakarta Selatan 12750. More info: 021-29316983 www.leksikabooks.com Follow
Twitter: @Leksika_KC Joint Facebook Fanpage: Leksika Kalibata City
please click: http://on.fb.me/s6lsbU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar