HADRATUS Syaikh Hasyim
Asy'ari adalah sosok kharismatik. Ketokohannya tidak hanya dalam bidang sosial
keagamaan tetapi juga dalam bidang ekonomi, politik serta kenegaraan. Fakta
telah membuktikan. Tokoh ini meninggal 7 September 1947. Berdasarkan kepres No.
29/1964 ia ditetapkan sebagai pahlawan kemerdekaan nasional.
Dalam novel inspiratif
Penakluk Badai karya alumnus Universitas Al-Azhar, Aguk Irawan MN ini
kiprah Syaikh Hasyim dikupas tuntas. Dalam dunia pendidikan, Syaikh Hasyim
dikenal sebagai sosok yang revolusioner, pembela wong cilik, dan berfikir out
of the box. Sejarah bercerita dia membuka lahan pendidikan pesantren
(pesantren Tebuireng) dengan memilih tempat yang sepi, dengan membabat hutan
lebat, dan hidup di lingkungan orang-orang yang jauh dari peradaban dan agama.
Gagasan mendirikan pesantren di tempat yang kurang layak seperti itu ditentang
oleh banyak kiai senior, terutama dari pihak sahabat dan keluarganya (hal.
152-155).
Namun dalam pemikiran
Syaikh Hasyim pendidikan itu harus lebih banyak diberikan kepada orang yang
masih jauh dari peradaban dan kebudayaan adhiluhung. Semua itu
dilakukannya tak lain dan tak bukan demi mengembangkan dan meningkatkan
kualitas umat Islam secara militan.
Ranah ekonomi juga
dirambah oleh Syaikh Hasyim guna meningkatan kualitas umat Islam. Pada 1919,
ketika booming informasi dan wacana tentang koperasi sebagai bentuk
kerja sama ekonomi di tengah-tengah masyarakat, maka dia tampil dengan gagasan
briliannya. Dia bekerja sangat aktif dan produktif. Akhirnya terbentuklah
sebuah badan organisasi semacam koperasi semacam koperasi yang disebut dengan
Syirkinul Inan li Murabathi Ahli al-Tujjar yang mampu mendongkrak statistik
tingkat pekonomian umat islam (hal. 189).
Masa Penjajahan
Kehadiran Hadratusy Syaikh dalam dunia perpolitikan
juga memberikan sumbangsih besar bagi bangsa ini, khususnya dalam merebut
kemerdekaan dari bangsa kolonial. Dia adalah pahlawan dan pejuang kemerdekaann
yang memimpin gerakan perlawanan terhadap Belanda di lapangan secara langsung,
menyusun strategi di pos-pos yang ada, dan mengangkat senjata siang dan malam
bersama di tengah-tengah pejuang lainnya.
Beberapa bukti konkrit
perjuangan dan peran yang dimainkannya adalah saat Belanda menyatakan wilayah
Indonesia dalam darurat perang dan merencanakan Ordonansi Milisi Bumiputera
tahun 1940. Dia memanggil beberapa kiai untuk datang ke Tebuireng untuk
bermusyawarah.
Melalui musyawarah
itu, para kiai yang diimami sendiri olehnya menghasilkan sebuah keputusan
berupa penolakan terhadap rencana Belanda tersebut. Bahkan dia sampai
mengharamkan dukungan berbentuk apapun, termasuk menyumbangkan darah untuk
bangsa kulit putih itu (hal. 327).
Pun pada masa
penjajahan Jepang. Hadratusy Syaikh begitu gigih menolak segala bentuk
Niponnisasi, seperti menyanyian lagu ''Kimigayo'' dan mengibarkan bendera
Hinomaru (hal. 344). Akibat dari aksi perlawanan tersebut pada 1942, dia
dijebloskan ke dalam jeruji penjara Mojokerto, dan kemudian ditawan di
Surabaya.
Siksaan dan deraan
diterimanya selama dalam masa-masa tahanan. Namun, semua itu dihadapinya dengan
hati yang tabah, sabar, serta terus berdo'a kepada Allah SWT agar selalu diberi
ketebalan iman dan kekokohan dalam memegang prinsip.
Dengan bahasa yang
lugas dan mengalir, novel ini menghadirkan kembali sosok keteladanan serta
kegigihan kepemimpinan Hadrarus Syaikh Hasyim Asy'ari secara utuh. Novel ini
patut bahkan harus dibaca oleh para pemimpin negeri ini sebagai renungan dan
teladan atas kepemimpinan mereka.
Dapatkan :
PENALKUK BADAI - Novel Biografi KH Hasyim Asy`ari, GRATIS hanya di Toko Buku
Leksika Kalibata City Square, Kamis (11/10/2012). Cukup dengan registrasi KTP
yang berlaku di Layanan Pelanggan. 100% tanpa harus belanja (limited stock). Be
there and don`t miss it..
Info promosi dan update judul Buku GRATIS
(Freebook) setiap harinya, segera kunjungi: Toko Buku Leksika Kalibata City
Square, Jl. Kalibata Raya No. 01 Jakarta Selatan 12750. More info: 021-29316983
www.leksikabooks.com Follow Twitter: @Leksika_KC Joint Facebook Fanpage:
Leksika Kalibata City please click: http://on.fb.me/s6lsbU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar