Seribu Cerita Berjuta Makna
Darimu UJE – Bingkai Kehidupan Sang Ustadz Gaul Jefri Al Buchori (Penulis: M.
Habibah. Harga: Rp. 35.000)
“Pada akhirnya…semua akan menemukan yang namanya titik jenuh…dan pada saat itu...kembali adalah yang terbaik…kepada siapa? Kepada DIA pastinya… Bismika Allohumma ahya wa amuut."
“Pada akhirnya…semua akan menemukan yang namanya titik jenuh…dan pada saat itu...kembali adalah yang terbaik…kepada siapa? Kepada DIA pastinya… Bismika Allohumma ahya wa amuut."
Itulah
pesan terakhir Ustadz Jefri al-Buchori sebelum beliau wafat. Kepergiannya yang
mendadak menyisakan kesedihan yang amat mendalam bukan saja di hati orang-orang
terdekat, kerabat, dan sahabatnya, tetapi juga seluruh publik tanah air.
Ya,
ustadz yang akrab disapa Uje ini telah membuat bangga ibu, istri, anak-anak,
sahabat, dan seluruh umatnya. Kita semua mencintainya, namun mungkin Allah Swt.
lebih mencintainya, sehingga ia dipanggil terlalu cepat. Begitu banyak kenangan
yang ia tinggalkan untuk kita. Pesan-pesan dakwahnya, kesederhanaannya,
keterbukaannya dalam mengakui masa lalunya, dan cintanya pada keluarga begitu
menginspirasi kita.
Perjalanan
hidup Ustadz Jeffry al-Buchori begitu dahsyat, penuh gejolak dan liku-liku.
Proses pergulatan yang luar biasa ia alami hingga akhirnya ia menemukan
kehidupan yang tenang dan menenteramkan. Kembali kepada Allah Swt. Simak
kisahnya yang sangat memikat, inspiratif, dan penuh hikmah tersebut hanya di
dalam buku ini.
Yang menarik,
buku ini memuat kalimat-kalimat inspiratif Uje yang selain diambil dari
ceramah-ceramah beliau, juga dikutif dari tweet (di akun pribadinya:
@jefri_buchori). Satu lagi endorse yang membuat buku ini bernilai lebih, adalah
adanya salah satu bab mengenai: Uje dalam Kenangan Kerabat, Sahabat, dan Umat. Ada
kesan-kesan penuh keharuan dari teh Pipik Dian Irawati, sang istri. Juga sang
ibunda, Umi Tatu Mulyana dan sang kakak, Ustadz Aswan Faisal.
Dikisahkan
juga kesan-kesan mendalam dari kalangan sahabat sesama ustadz. Ada Ustadz
Solmed, Ustadz Oong, Ustadz Hadi, dll. Tak lupa kisah kesan kocak dari Ustadz
Guntur Bumi yang mengatakan bahwa dia berhenti menjadi `pemburu hantu` berkat
Uje, nah lho..!
After
all, buku yang diterbitkan oleh Penerbit Kamea Pustaka (Penerbit Sinar Kejora Grup) ini sangat keren. Gaya penceritaan M Habibah (beliau salah seorang
mahasiswa tingkat akhir Jurusan Komunikasi di salah satu universitas di
Jogjakarta) juga terasa sangat mengalir. Dari halaman pembuka, kita tiba-tiba sudah
digiring menuju kisah perjalanan hidup Uje dengan segala dinamikanya. Mulai
dari masa remajanya yang pernah terjerat narkoba hingga akhirnya perlahan-lahan
mendapatkan hidayah dan menjadi seorang dai terkenal.
Terakhir,
ada salah satu kutipan yang menarik dan menyentuh dari Uje, yang sarat ajakan
untuk berkasih sayang, yang rasanya menjadi hal yang harus selalu kita ingat di
dalam perjalanan hidup kita yang singkat ini:
“kenapa manusia tidak boleh berlama-lama
menanam kebencian, dendam, dan kemarahan? Sebab, khawatir tidak ada umur,
kemudian mati membawa itu semua..” (Uje)
Selamat
jalan Uje..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar