Minggu, 02 November 2008

Fatamorgana Kehidupan Manusia

Sunday, 02 November 2008
SETELAH meluncurkan buku antologi cerita pendek (cerpen) pertama yang berjudul Pulang pada 2006,Happy Salma kembali menunjukkan produktivitasnya dalam menulis.

Artis yang masuk dalam nominasi Khatulistiwa Literary Award 2007, sekarang meluncurkan kembali buku kumpulan cerpennya yang kedua berjudul Telaga Fatamorgana. Dalam dua belas cerita pendek yang dimuat dalam buku yang diterbitkan oleh Penerbit Koekoesan ini, Happy Salma memotret berbagai kisah manusia yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Semua ditulis dengan cara yang sederhana dan sudut pandang seorang perempuan yang dikenal sebagai makhluk dengan perasaan begitu halus. Bisa sebagai seorang ibu yang berusaha melindungi anak-anaknya, seorang istri yang setia kepada suaminya, atau seorang anak yang manja kepada kedua orangtuanya. Ada juga seorang kakak yang berusaha mengemong adiknya, maupun seorang gadis pemimpi yang juga naif.

Ketika menghadapi kesulitan dan rintangan,dihadapi dengan tabah meski berderai air mata.Menjalani kerasnya kehidupan dengan kepiluan. Menatap masa dengan fantasi indah yang melenakan sekaligus mistis. Dari sini,pembaca bisa mendapatkan berbagai kisah yang terjadi dalam keseharian bak fatamorgana. Beberapa kisah yang tak masuk, seakan menjadi begitu nyata.

Meski seakan terkesan agak melompat-lompat, dengan kesederhanaan penuturan berbagai kisah dalam buku ini membuat mudah dipahami. Bahkan,gaya bahasa yang membumi memudahkan merasakan adanya kejutan yang hadir dalam setiap cerita. Semuanya dituturkan dengan lurus, apa adanya, dan sederhana. Buku kumpulan cerpen kedua Happy Salma setebal 110 halaman ini bisa didapatkan di toko buku Leksika sekaligus untuk melengkapi cerpen pertama milik artis asal Sukabumi ini.

Dari buku ini,pembaca bisa memahami berbagai realitas kehidupan yang pahit tanpa harus mengernyitkan dahi, sekaligus menjadi bacaan yang menghibur. Buku ini lebih menarik dengan dilengkapi ilustrasi yang pas sesuai dengan tema setiap cerita yang dimuat. Ilustrasi ini mempermudah pembaca membayangkan keadaan tokoh yang menjadi sosok utama dalam cerita tersebut. (wasis wibowo)

Sumber: Koran Sindo, Senin 3 November 2008
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/183122/36/

Tidak ada komentar: