Minggu, 18 Oktober 2009

' OCTOBER FUNTASTIC


Surabaya (ANTARA News) - Budaya membaca masyarakat Indonesia terendah di antara 52 negara di kawasan Asia Timur berdasarkan data yang dilansir Organisasi Pengembangan Kerja Sama Ekonomi (OECD). OECD juga mencatat 34,5 persen masyarakat Indonesia masih buta huruf.

"Karena itu, pengembangan minat baca merupakan solusi yang tepat,"
Terkadang orang-orang lebih malas membaca, karena tekhnologi informasi yang pesat. Seperti halnya sms, handphone, internet dan sebagainya.
Hal tersebut merupakan tantangan baru, akan tetapi prinsipnya harus setuju. Karena untuk menjadi masyarakat yang maju berangkat dari masyarakat belajar. Menjadi masyarakat belajar yang baik berawal dari masyarakat membaca. Oleh karena itu, meskipun tekhnologi informasi berkembang luar biasa sekarang ini, tetapi membaca dan menulis efektif termasuk menulis sastra harus perlu di galakan.

Budaya membaca dapat dibangun dan dimulai dari sejak janin. Hal tersebut dapat membantu janin yang ada dalam kandungan, memiliki kesenangan terhadap membaca.

Di tengah kesibukan masyarakat kita, banyak di antara mereka menghabiskan waktu luang mereka pergi ke tempat hiburan. Ketimbang pergi ke toko buku. Dengan mengalokasikan waktu hanya berawal satu jam sehari, sebelum tidur menyempatkan membaca buku dapat menjadi sebuah kebiasaan dan menjadi sebuah kebutuhan tersendiri.

Pertanyaannya : “Apakah semua masyarakat Indonesia mampu belanjakan buku - buku yang berkualitas tinggi, tentunya dengan harga yang mahal ?“

“ OCTOBER FUNTASTIC “
12 – 31 Oktober 2009
Ini Saatnya bangun budaya membaca di rumah anda !!
Diskon 20% Buku – buku Ensiklopedi Anak,
Diskon 20% Buku – buku Kesehatan,
Diskon 20% Buku – buku Kemiliteran

Your Learning Destination !!

Jl. Raya Lenteng Agung No. 101

Info Layanan Antar : 021. 780 6566

Tidak ada komentar: