Menyambut Natal, dapatkan DISKON 20% Semua Buku-buku Rohani Kristen, DISKON 30% Semua Pohon Natal, dan DISKON 25% Agenda. Belanja apa aja senilai minimal Rp.100.000,- dapatkan HADIAH GRATIS. Program ini berlangsung tanggal 15-31 Desember 2008 di semua toko buku Leksika, atau hubungi Layanan Pesan Antar.
•Leksika Lenteng Agung
Jl.Raya Lenteng Agung No.101 (Depan PDIP) Jakarta Selatan
Telp (021) 780 6566 (hunting)
•Leksika Rawamangun
Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (Giant Rawamangan, Ex Artomoro,100 meter dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur.
Telp (021) 4786-9277 (hunting)
Minggu, 14 Desember 2008
White Christmas @ toko buku Leksika
Selasa, 09 Desember 2008
Bedah Buku Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi
Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Desember 2008
Waktu : 09.30 – selesai
Tempat : toko buku Leksika Lt. 3
Jl. Raya Lenteng Agung No. 101 (depan kantor PDIP) Jagakarsa Jakarta Selatan 12610
Pengisi acara : 1. Prof. M. Sahari Besari (penulis)
2. Ninok Leksono (redaktur senior Kompas, sebagai moderator)
3. Prof. Dr. Wahono Sumaryono (Peltu Ka. BPPT, sebagai pembahas 1)
4. Drs. Iwan M. Pirous, MA (Dosen Antropolog UI, sebagai pembahas 2)
RSVP: Konfirmasi kehadiran mohon dilakukan paling lambat tanggal 11 Desember 2008, melalui Resthi: 021-781 8616/0815-8182878, Aulia: 021-781 8616/0819-32565639
Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi
Penulis: M. Sahari Besari
Buku yang mengupas perkembangan teknologi umat manusia relatif jarang ditemui, apalagi yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Lebih jarang lagi buku yang mengupas perkembangan teknologi yang dikaitkan dengan dimensi perkembangan budaya dari masa ke masa.
Demikian pula di Indonesia, perkembangan teknologi dapat dirunut ke belakang dari era manusia prasejarah Zaman Batu yang telah mendiami wilayah Nusantara. Meski banyak dipengaruhi oleh budaya dari luar, perkembangan teknologi di wilayah Nusantara relatif stagnan, kurang berkembang, dan kurang berkontribusi terhadap pembentukan cikal-bakal ilmu pengetahuan (sains). Meski diakui bahwa beberapa dekade lalu pada akhir era penjajahan Belanda, banyak perkembangan ilmu pengetahuan yang telah disumbangkan, namun kini menjadi tanda tanya besar bagaimana kontribusi tersebut terhadap teknologi dan kemakmuran bangsa?
Sebagai pakar teknologi sekaligus pemerhati masalah sosial budaya, M. Sahari Besari dengan tepat meramu keterkaitan teknologi dengan upaya penciptaan kemakmuran umat manusia. Berawal dari pertanyaan besar yang acap kali diajukan orang yaitu, “Apakah bangsa Indonesia mampu bangkit dari krisis maha dahsyat yang berawal di tahun 1998 lalu?”, M. Sahari Besari melakukan pengamatan, pengkajian, serta riset mengenai relasi timbal balik antara masyarakat dan teknologi dengan tujuan utamanya untuk menyoroti pengaruh teknologi terhadap perkembangan umat manusia, terutama yang bermukim di Nusantara.
Dari uraian komprehensif layaknya seorang sejarawan yang bercerita—dari zaman Prasejarah, masa Yunani-Romawi Kuno, Renaissance, Kolonialisme hingga masa milenium ini—M. Sahari Besari mampu mengidentifikasi bahwa budaya yang berkembang di Nusantara ini memiliki kontribusi terhadap lambannya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Nusantara. Mengapa dan bagaimana semua ini terjadi merupakan pertanyaan yang kemudian diajukan, namun yang lebih penting adalah apa saja langkah dan cara untuk mengembangkan teknologi di Nusantara yang selanjutnya akan mampu membawa keadilan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa Indonesia.
Buku ini ditujukan bagi kalangan akademisi, peneliti, dosen, mahasiswa, birokrat perumus kebijakan, praktisi, dan siapa saja yang memiliki perhatian terhadap pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
Dapatkan Buku Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi di toko buku Leksika
>>Leksika Lenteng Agung telp.780-6566
>>Leksika Rawamangun telp.4786-9277
Waktu : 09.30 – selesai
Tempat : toko buku Leksika Lt. 3
Jl. Raya Lenteng Agung No. 101 (depan kantor PDIP) Jagakarsa Jakarta Selatan 12610
Pengisi acara : 1. Prof. M. Sahari Besari (penulis)
2. Ninok Leksono (redaktur senior Kompas, sebagai moderator)
3. Prof. Dr. Wahono Sumaryono (Peltu Ka. BPPT, sebagai pembahas 1)
4. Drs. Iwan M. Pirous, MA (Dosen Antropolog UI, sebagai pembahas 2)
RSVP: Konfirmasi kehadiran mohon dilakukan paling lambat tanggal 11 Desember 2008, melalui Resthi: 021-781 8616/0815-8182878, Aulia: 021-781 8616/0819-32565639
Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi
Penulis: M. Sahari Besari
Buku yang mengupas perkembangan teknologi umat manusia relatif jarang ditemui, apalagi yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Lebih jarang lagi buku yang mengupas perkembangan teknologi yang dikaitkan dengan dimensi perkembangan budaya dari masa ke masa.
Demikian pula di Indonesia, perkembangan teknologi dapat dirunut ke belakang dari era manusia prasejarah Zaman Batu yang telah mendiami wilayah Nusantara. Meski banyak dipengaruhi oleh budaya dari luar, perkembangan teknologi di wilayah Nusantara relatif stagnan, kurang berkembang, dan kurang berkontribusi terhadap pembentukan cikal-bakal ilmu pengetahuan (sains). Meski diakui bahwa beberapa dekade lalu pada akhir era penjajahan Belanda, banyak perkembangan ilmu pengetahuan yang telah disumbangkan, namun kini menjadi tanda tanya besar bagaimana kontribusi tersebut terhadap teknologi dan kemakmuran bangsa?
Sebagai pakar teknologi sekaligus pemerhati masalah sosial budaya, M. Sahari Besari dengan tepat meramu keterkaitan teknologi dengan upaya penciptaan kemakmuran umat manusia. Berawal dari pertanyaan besar yang acap kali diajukan orang yaitu, “Apakah bangsa Indonesia mampu bangkit dari krisis maha dahsyat yang berawal di tahun 1998 lalu?”, M. Sahari Besari melakukan pengamatan, pengkajian, serta riset mengenai relasi timbal balik antara masyarakat dan teknologi dengan tujuan utamanya untuk menyoroti pengaruh teknologi terhadap perkembangan umat manusia, terutama yang bermukim di Nusantara.
Dari uraian komprehensif layaknya seorang sejarawan yang bercerita—dari zaman Prasejarah, masa Yunani-Romawi Kuno, Renaissance, Kolonialisme hingga masa milenium ini—M. Sahari Besari mampu mengidentifikasi bahwa budaya yang berkembang di Nusantara ini memiliki kontribusi terhadap lambannya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Nusantara. Mengapa dan bagaimana semua ini terjadi merupakan pertanyaan yang kemudian diajukan, namun yang lebih penting adalah apa saja langkah dan cara untuk mengembangkan teknologi di Nusantara yang selanjutnya akan mampu membawa keadilan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa Indonesia.
Buku ini ditujukan bagi kalangan akademisi, peneliti, dosen, mahasiswa, birokrat perumus kebijakan, praktisi, dan siapa saja yang memiliki perhatian terhadap pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
Dapatkan Buku Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi di toko buku Leksika
>>Leksika Lenteng Agung telp.780-6566
>>Leksika Rawamangun telp.4786-9277
Jumat, 05 Desember 2008
TALKSHOW PARADIGMA HARTA vs ASET, KAYA atau MAKMUR PILIH MANA?
Tahukah Anda 80% Orang Indonesia berada pada masa Krisis ?
Walaupun sekarang mereka masih mapan secara keuangan, masih dapat bekerja dan memiliki apa yang mereka inginkan . Mengapa Demikian?
Temukan Jawabannya dalam TalkShow Interaktif PARADIGMA HARTA vs ASET, KAYA atau MAKMUR PILIH MANA? dari penulis bukunya langsung dan Trainner Aset dari hasil penelItian selama 13 tahun yaitu Bpk. Budi Yuniarsa. GRATIS! Dapatkan juga tanda tangan dan kesempatan untuk berkonsultasi langsung bagi pembeli bukunya di toko buku Leksika.
Hari Sabtu, tanggal 13 Des 2008 pukul 15.30 di toko buku LEKSIKA Rawamangun, Jl. Pegambiran No.55 samping Terminal Rawamangun, Jakarta Timur.
Hari Sabtu, tanggal 20 Des 2008 pukul 15.30 di toko buku LEKSIKA Lenteng Agung, Jl.Raya Lenteng Agung No.101 Jakarta Selatan.
PARADIGMA HARTA vs ASET, KAYA atau MAKMUR PILIH MANA?
Setiap orang ingin kaya dan ingin juga makmur. Apakah seseorang yang memiliki banyak uang (modal) dapat dianggap makmur? Bergantung pada tiap individu, dan cara seseorang memperlakukan atas hartanya. Orang harus memiliki impian yang disikapi dengan profesionalisme--bukan berkhayal/berangan-angan--sehinggga dia memiliki paradigma aset yang kemudian mengembangkannya menjadi produktif untuk menambah asetnya.
Buku ini akan menjelaskan :
- Cara yang cepat dan pintar untuk memahami aset.
- Paradigma baru mengenai perbedaan harta dan asst.
- Paradigma baru tentang bagaimana mengenali kekayaan sebagai aset atau sebagai harta.
- Pedoman dasar untuk mengevaluasi, merencanakan dan membangun aset dengan benar.
Dapatkan BukuPARADIGMA HARTA vs ASET, KAYA atau MAKMUR PILIH MANA? di toko buku Leksika
>>Leksika Lenteng Agung telp.780-6566
>>Leksika Rawamangun telp.4786-9277
Walaupun sekarang mereka masih mapan secara keuangan, masih dapat bekerja dan memiliki apa yang mereka inginkan . Mengapa Demikian?
Temukan Jawabannya dalam TalkShow Interaktif PARADIGMA HARTA vs ASET, KAYA atau MAKMUR PILIH MANA? dari penulis bukunya langsung dan Trainner Aset dari hasil penelItian selama 13 tahun yaitu Bpk. Budi Yuniarsa. GRATIS! Dapatkan juga tanda tangan dan kesempatan untuk berkonsultasi langsung bagi pembeli bukunya di toko buku Leksika.
Hari Sabtu, tanggal 13 Des 2008 pukul 15.30 di toko buku LEKSIKA Rawamangun, Jl. Pegambiran No.55 samping Terminal Rawamangun, Jakarta Timur.
Hari Sabtu, tanggal 20 Des 2008 pukul 15.30 di toko buku LEKSIKA Lenteng Agung, Jl.Raya Lenteng Agung No.101 Jakarta Selatan.
PARADIGMA HARTA vs ASET, KAYA atau MAKMUR PILIH MANA?
Setiap orang ingin kaya dan ingin juga makmur. Apakah seseorang yang memiliki banyak uang (modal) dapat dianggap makmur? Bergantung pada tiap individu, dan cara seseorang memperlakukan atas hartanya. Orang harus memiliki impian yang disikapi dengan profesionalisme--bukan berkhayal/berangan-angan--sehinggga dia memiliki paradigma aset yang kemudian mengembangkannya menjadi produktif untuk menambah asetnya.
Buku ini akan menjelaskan :
- Cara yang cepat dan pintar untuk memahami aset.
- Paradigma baru mengenai perbedaan harta dan asst.
- Paradigma baru tentang bagaimana mengenali kekayaan sebagai aset atau sebagai harta.
- Pedoman dasar untuk mengevaluasi, merencanakan dan membangun aset dengan benar.
Dapatkan BukuPARADIGMA HARTA vs ASET, KAYA atau MAKMUR PILIH MANA? di toko buku Leksika
>>Leksika Lenteng Agung telp.780-6566
>>Leksika Rawamangun telp.4786-9277
Selasa, 02 Desember 2008
LEKSIKA FAIR DISKON 15-70% ALL ITEMS, +5% untuk Member, 5-14 Desember 2008
Leksika Fair 2008. Mulai 5-14 Desember 2008. Dapatkan diskon 15%-70% all items, +5% untuk member. Belanja 250ribu GRATIS Tas Cantik. Jadi,segera catat buku-buku yang menjadi incaran Anda, bila perlu pesan dulu ke CSO supaya disimpankan. Program ini berlaku di semua toko buku Leksika. Belum jadi member? Gampang! Selama masa promosi cukup belanja 25ribu, GRATIS member card langsung jadi. Buruan ke Leksika atau hubungi Layanan Pesan Antar.
>> Leksika Lenteng Agung, Jl.Raya Lenteng Agung, depan PDIP Jakarta Selatan telp. 021-7806566.
>> Leksika Rawamangun, Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (ex Artomoro, 100m dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur. telp. 021-47869277. SMS: 0856-97554936.
>> Leksika Lenteng Agung, Jl.Raya Lenteng Agung, depan PDIP Jakarta Selatan telp. 021-7806566.
>> Leksika Rawamangun, Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (ex Artomoro, 100m dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur. telp. 021-47869277. SMS: 0856-97554936.
Jumat, 28 November 2008
Jumpa Happy Salma dalam Bedah Buku "Telaga Fatamorgana"
Hari/Tanggal: Minggu, 30 November 2008
Waktu : pukul 16.00 WIB sampai selesai
Tempat : toko buku Leksika Lenteng Agung
Happy Salma Mencintai Buku
Selasa, 11 November 2008 | 16:15 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:
Kegandrungan Happy Salma pada dunia buku berawal ketika ia jatuh cinta dengan karya-karya sastra Pramoedya Anantatoer beberapa tahun silam. “Mencintai buku seperti mencintai alur kehidupan. Buku membawaku ke alam jelajah yang luas dan maha indah,” ia berucap lancar ketika kepergok sedang mengunjungi sebuah toko buku di kawasan Rawamangun, Jakarta, akhir pekan lalu.
Gara-gara kecintaan pada buku, Happy pun didampuk menjadi duta toko buku Leksika di Jakarta, beberapa waktu lalu. “Buatku, ini suatu penghargaan sekaligus tanggung jawab yang tidak bisa dianggap remeh. Aku harus mampu membuktikan dedikasiku di dunia buku,” pungkasnya sambil menebarkan senyuman.
Demi alasan tanggung jawab dan soal dedikasi tadi, salah satu kegiatan yang kini dilakukan wanita kelahiran Sukabumi, 4 Januari 1980 itu adalah sibuk mempromosikan buku kumpulan cerita pendek terbarunya Telaga Fatamorgana. “Pepatah mengatakan gajah mati meninggalkan gading, harimau meninggalkan belang. Bagiku sederhana, setidaknya dalam hidupku mampu berkarya membuat buku yang berguna bagi banyak orang,” papar nona berwajah rupawan ini sebelum berlalu menenggelamkan diri ke dalam rak-rak di area toko buku tersebut. HADRIANI P
sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/gosip/2008/11/11/brk,20081111-145297,id.html
Waktu : pukul 16.00 WIB sampai selesai
Tempat : toko buku Leksika Lenteng Agung
Happy Salma Mencintai Buku
Selasa, 11 November 2008 | 16:15 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:
Kegandrungan Happy Salma pada dunia buku berawal ketika ia jatuh cinta dengan karya-karya sastra Pramoedya Anantatoer beberapa tahun silam. “Mencintai buku seperti mencintai alur kehidupan. Buku membawaku ke alam jelajah yang luas dan maha indah,” ia berucap lancar ketika kepergok sedang mengunjungi sebuah toko buku di kawasan Rawamangun, Jakarta, akhir pekan lalu.
Gara-gara kecintaan pada buku, Happy pun didampuk menjadi duta toko buku Leksika di Jakarta, beberapa waktu lalu. “Buatku, ini suatu penghargaan sekaligus tanggung jawab yang tidak bisa dianggap remeh. Aku harus mampu membuktikan dedikasiku di dunia buku,” pungkasnya sambil menebarkan senyuman.
Demi alasan tanggung jawab dan soal dedikasi tadi, salah satu kegiatan yang kini dilakukan wanita kelahiran Sukabumi, 4 Januari 1980 itu adalah sibuk mempromosikan buku kumpulan cerita pendek terbarunya Telaga Fatamorgana. “Pepatah mengatakan gajah mati meninggalkan gading, harimau meninggalkan belang. Bagiku sederhana, setidaknya dalam hidupku mampu berkarya membuat buku yang berguna bagi banyak orang,” papar nona berwajah rupawan ini sebelum berlalu menenggelamkan diri ke dalam rak-rak di area toko buku tersebut. HADRIANI P
sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/gosip/2008/11/11/brk,20081111-145297,id.html
Minggu, 23 November 2008
2 Hari Spesial Member Leksika Diskon 20% All Items Buku & Majalah dan GRATIS Tis Tis...
Diskon 20% All items Buku & Majalah di toko buku Leksika, Sabtu-Minggu 29-30 November 2008. Belanja 50ribu GRATIS Perdana Fren atau Hepi. Belanja 250ribu GRATIS Tas Cantik. Jadi, segera catat buku-buku yang menjadi incaran Anda, bila perlu pesan dulu ke CSO supaya disimpankan. Program ini khusus untuk member Leksika dan berlaku di semua toko buku Leksika. Belum jadi member? Gampang! Selama masa promosi, cukup belanja 25ribu, GRATIS member card langsung jadi. Buruan ke Leksika atau hubungi Layanan Pesan Antar.
Member's Day kali ini dimeriahkan dengan Talk Show:
* Sabtu 29 November 2008 pkl.12.00-14.00 WIB
Bedah Buku : 8 Langkah Ajaib Menuju Langit – Rahasia Dahsyat Meraih Impian
Pembicara : Victor Asih
Tempat : Leksika Lenteng Agung
* Sabtu 29 November 2008 pkl.14.00 WIB sd selesai
Bedah Buku : Let Me Stand Alone (Biarkan Aku Berdiri Sendirian)
Goresan pena yang menggegerkan dunia karya gadis Amerika yang
dilindas Buldozer hidup-hidup demi Palestina!
Pembicara : Keluarga Besar Penulis (Rachel Corrie) dan tim editor
Tempat : Leksika Rawamangun
Ikuti juga Festival Band Leksika (Akustik) Musik Tanpa Distorsi, Sabtu 29 November 2008 di Leksika Lenteng Agung, Minggu 30 November 2008 di Leksika Rawamangun.
>> Leksika Lenteng Agung, Jl.Raya Lenteng Agung, depan PDIP Jakarta Selatan telp.7806566
>> Leksika Rawamangun Square Lt.3, Jl.Pegambiran No.55 (ex Artomoro, 100m dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur telp. 47869277
Member's Day kali ini dimeriahkan dengan Talk Show:
* Sabtu 29 November 2008 pkl.12.00-14.00 WIB
Bedah Buku : 8 Langkah Ajaib Menuju Langit – Rahasia Dahsyat Meraih Impian
Pembicara : Victor Asih
Tempat : Leksika Lenteng Agung
* Sabtu 29 November 2008 pkl.14.00 WIB sd selesai
Bedah Buku : Let Me Stand Alone (Biarkan Aku Berdiri Sendirian)
Goresan pena yang menggegerkan dunia karya gadis Amerika yang
dilindas Buldozer hidup-hidup demi Palestina!
Pembicara : Keluarga Besar Penulis (Rachel Corrie) dan tim editor
Tempat : Leksika Rawamangun
Ikuti juga Festival Band Leksika (Akustik) Musik Tanpa Distorsi, Sabtu 29 November 2008 di Leksika Lenteng Agung, Minggu 30 November 2008 di Leksika Rawamangun.
>> Leksika Lenteng Agung, Jl.Raya Lenteng Agung, depan PDIP Jakarta Selatan telp.7806566
>> Leksika Rawamangun Square Lt.3, Jl.Pegambiran No.55 (ex Artomoro, 100m dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur telp. 47869277
Minggu, 09 November 2008
Mencari Celah Bisnis
Sunday, 09 November 2008
IDE-IDE bisnis unik dalam buku ini dijamin akan merangsang cara berpikir Anda untuk menghasilkan lebih banyak ide bisnis unik lainnya.
Berikut adalah beberapa idebisnisunikyangakanmemberikan inspirasi bagi bisnis yang sedang atau akan Anda jalankan: Ide 1—Dua orang sahabat mendirikan kafe yang menunya makanan bijirin (sereal).
Konsep kafe mereka bertujuan untuk menjadi Starbucksnya sereal.Ide 29— Ide seorang nenek berusia lebih dari 90 tahun mendesain tongkat dari bahan plastik dan penuh warna untuk mengganti tongkat standar rumah sakit,membawanya menjadi seorang wirausahawan.
Ide 67—Sebuah perusahaan menjual telur memanfaatkan inovasi yang telah dilakukan oleh hampir seluruh produsen susu dunia, memakai kemasan karton (tetra) untuk mengemas telurnya.Ide 73— Layanan fotokopi gratis yang merupakan impian bagi setiap mahasiswa telah diluncurkan oleh sebuah perusahaan di banyak kampus dan menjadi tren yang luar biasa.
Ide 119—Seorang pengusaha dengan ide gilanya berhasil memiliki otoritas dan dokumen legal untuk menjual properti di bulan dan beberapa planet lain beserta satelitnya dalam sistem tata surya kita. ”123 Unique Business Ideas” akan membeberkan cerita-cerita sukses lainnya dari ide-ide bisnis unik, luar biasa dan berharga ini,seperti halnya contoh-contoh kepinganceritadiatas.
Bukuinimerupakan bukti nyata bahwa Anda dapat menghasilkan uang dengan ide-ide bisnis yang tidak biasa atau yang orang lain anggap aneh. Selain itu,buku ini sangat bermanfaat bagi orang-orang yang sedang mencari ceruk (niche) bisnis.
Setelah membaca buku ini, cara berpikir Anda tentang ide-ide bisnis tidak akan pernah sama lagi. Buku ini akan memberikan inspirasi bagi Anda untuk menciptakan ide bisnis Anda sendiri, meraih publisitas lebih besar, dan menarik pelanggan lebih banyak.( wasis wibowo/Seputar Indonesia, Senin 10 November 2008)
Dapatkan buku 123 Unique Business Ideas di toko buku Leksika
>>Leksika Lenteng Agung telp.780-6566
>>Leksika Rawamangun telp.4786-9277
IDE-IDE bisnis unik dalam buku ini dijamin akan merangsang cara berpikir Anda untuk menghasilkan lebih banyak ide bisnis unik lainnya.
Berikut adalah beberapa idebisnisunikyangakanmemberikan inspirasi bagi bisnis yang sedang atau akan Anda jalankan: Ide 1—Dua orang sahabat mendirikan kafe yang menunya makanan bijirin (sereal).
Konsep kafe mereka bertujuan untuk menjadi Starbucksnya sereal.Ide 29— Ide seorang nenek berusia lebih dari 90 tahun mendesain tongkat dari bahan plastik dan penuh warna untuk mengganti tongkat standar rumah sakit,membawanya menjadi seorang wirausahawan.
Ide 67—Sebuah perusahaan menjual telur memanfaatkan inovasi yang telah dilakukan oleh hampir seluruh produsen susu dunia, memakai kemasan karton (tetra) untuk mengemas telurnya.Ide 73— Layanan fotokopi gratis yang merupakan impian bagi setiap mahasiswa telah diluncurkan oleh sebuah perusahaan di banyak kampus dan menjadi tren yang luar biasa.
Ide 119—Seorang pengusaha dengan ide gilanya berhasil memiliki otoritas dan dokumen legal untuk menjual properti di bulan dan beberapa planet lain beserta satelitnya dalam sistem tata surya kita. ”123 Unique Business Ideas” akan membeberkan cerita-cerita sukses lainnya dari ide-ide bisnis unik, luar biasa dan berharga ini,seperti halnya contoh-contoh kepinganceritadiatas.
Bukuinimerupakan bukti nyata bahwa Anda dapat menghasilkan uang dengan ide-ide bisnis yang tidak biasa atau yang orang lain anggap aneh. Selain itu,buku ini sangat bermanfaat bagi orang-orang yang sedang mencari ceruk (niche) bisnis.
Setelah membaca buku ini, cara berpikir Anda tentang ide-ide bisnis tidak akan pernah sama lagi. Buku ini akan memberikan inspirasi bagi Anda untuk menciptakan ide bisnis Anda sendiri, meraih publisitas lebih besar, dan menarik pelanggan lebih banyak.( wasis wibowo/Seputar Indonesia, Senin 10 November 2008)
Dapatkan buku 123 Unique Business Ideas di toko buku Leksika
>>Leksika Lenteng Agung telp.780-6566
>>Leksika Rawamangun telp.4786-9277
Jumat, 07 November 2008
Talk Show dan Bedah Buku Let Me Stand Alone (Biarkan Aku Berdiri Sendirian)
Goresan pena yang menggegerkan dunia karya gadis Amerika yang dilindas Buldozer hidup-hidup demi Palestina!
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Nov'08
Waktu : Pkl.14.00 wib sd selesai
Narasumber : Keluarga Besar Penulis ( Rachel Corrie ) dan tim editor
Tempat : Leksika Rawamangun
Judul Buku: Let Me Stand Alone
(Biarkan Aku Berdiri Sendirian)
Penulis: Rachel Corrie
Penerjemah: Alpha Sally Arifin dkk.
Penerbit: Madia, Jakarta
Wariskan Spirit Perdamaian
''Kita lahir dan kelak mati. Semua akan merasai sendiri. Kesendirian kita di dunia ini, mungkin tak berlangsung selamanya. Mungkin kebebasan bisa menghilangkannya...''
Demikian salah satu renungan Rachel Corrie dalam buku ini. Renungan itu tak muncul secara tiba-tiba, tetapi lewat suatu proses nan panjang; seumur hidup Rachel. Seusai membaca buku ini, kita pun akan menggangap bahwa Rachel selalu menghidupkan nalar empati dalam jiwanya.
Rachel berangkat ke Rafah atas prakarsa International Solidarity Movement (ISM). Di wilayah konflik Israel-Palestina yang berbatasan dengan Mesir itu, sang maut menjemputnya.
Sore hari, 16 Maret 2003, iring-iringan tank dan buldoser tentara Israel memenuhi jalanan di Rafah. Mereka bersiap menggusur rumah warga Palestina. Ketika satu buldoser jenis Caterpilar D-9 bergerak menuju sebuah rumah, Rachel menghadangnya seperti seorang polantas menghentikan mobil di jalan. Rachel berteriak ''Stop!'' berulang-ulang akhirnya meregang nyawa setelah digilas rantai baja buldoser.
Goenawan Mohammad dalam pengantarnya dalam buku versi Indonesia itu mengatakan bahwa kematian bukan sesuatu yang harus disesali. Setiap kita yang ''ditinggalkan'' bisa menyerap pelajaran penting dari sebuah kematian. Rachel tidak meninggal dengan kesia-siaan, sebab catatan harian yang ditulisnya sejak duduk di taman kanak-kanak bisa membuat orang lain tahu tentang cara mengembangkan empati, berpihak pada yang lemah dan menegakkan perdamaian lewat jalan tanpa kekerasan.
Rachel sama seperti individu lain di dunia ini. Ketika membaca catatannya, kita bisa meresapi kecemasan, kesedihan, dan kebahagiaan serta mimpi yang kerap mendatanginya dari waktu ke waktu. Si bungsu dari tiga bersaudara itu menuliskan rona hatinya dalam esai dan puisi yang bisa membuat kita tertawa dan murung. Bahkan, sejumlah catatan Rachel di masa kanak-kanak mampu membuat kita terperangah sebab permenungan yang dilakukannya sungguh luar biasa.
Ketika berumur 12 tahun, saat Perang Teluk sedang berkecamuk, ia telah menggumpalkan sebuah kesimpulan yang memukau dalam esai protes bertitel Kepada Tentara. Dia mengatakan, ''Perdamaian dan kerja sama adalah prioritas cita-citaku.''
Rachel juga larut dalam percintaan dengan seorang lelaki bernama Collin. ''Cinta eksklusif'' itu tak membuat Rachel tercerabut dari kenyataan yang melingkupinya sehari-hari. Ia aktif memprotes kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang merugikan alam dan kebijakan diskriminatif yang menghalalkan penyerbuan ke negara lain. Semua protes Rachel ditulis dalam untaian kalimat yang menghentak dan indah. Rachel telah menemukan cita-citanya ketika masih kecil, yakni menjadi penyair.
Ya, Rachel adalah penyair yang menyulih kata-kata dari fakta di sekitar yang membuatnya sedih dan gembira. Ia seolah tak pernah berhenti untuk menajamkan analisanya mengenai interaksi positif antarmanusia melalui kerja-kerja kemanusiaan. Sejak kuliah, ia telah aktif di pusat krisis universitas untuk mendengarkan keluhan hidup teman-temannya dan ia juga menjadi garda terdepan dari organisasi perdamaian yang bermarkas di Olympia. Ia aktif menggalang gerakan tanpa kekerasan sejak jauh-jauh hari sebelum memutuskan berangkat ke Palestina. Sebuah keputusan yang sangat dicemaskan oleh orang tuanya.
Melalui catatannya, Rachel seolah membuktikan bahwa stigma yang melekat pada suatu kelompok masyarakat hanya bisa dihilangkan ketika pembauran terjadi tanpa syarat. Masyarakat dunia yang terkotak-kotak berdasarkan ideologi, agama dan ras gagal mengembangkan empati karena lebih mengedepankan kecurigaan dan ketakutan.
Manusia memiliki kebebasan untuk berhubungan dengan siapa pun di muka bumi. Rachel membuktikan bahwa keterbukaan, pengembangan empati, dan mengedepankan dialog bisa membuat ''proyek perdamaian'' di muka bumi bukanlah mustahil.
Rachel menajamkan empati dan prinsip damai tanpa kekerasan tak hanya lewat bergaul dengan sesama manusia, namun juga melalui buku. Benda inilah yang tampaknya menggiring pemikirannya untuk ikut dalam gerakan pasifis (pencinta kedamaian). Selain itu, kegiatan menulis --entah itu berupa puisi atau esai-- yang dilakoni sejak kecil merupakan ajang untuk merefleksikan kenyataan hidup yang berseliweran di depan matanya.
Buku ini tak hanya menyoal sebuah kematian. Tetapi lebih dari itu, kita bisa belajar bahwa mendidik anak agar mencintai perdamaian ialah pekerjaan mulia bagi kepentingan dunia. Anak-anak yang tumbuh dalam kondisi damai adalah benih yang akan menjadikan dunia sebagai tempat yang nyaman untuk dihuni. Orang tua Rachel telah memperkenalkan perbedaan sejak ia masih kecil, yakni ketika rumah mereka dijadikan home stay bagi siswa yang berasal Jepang dan Rusia dalam progam pertukaran pelajar.
Rachel telah membuktikan bahwa komunikasi merupakan hal penting untuk meluaskan gerakan perdamaian. Selama berada di Palestina, ia kerap mengirimkan email untuk dipublikasikan koran lokal di Olympia. Tulisan-tulisan Rachel turut berkontribusi dalam menggugah kesadaran warga Amerika Serikat agar mendesak pemerintahnya untuk menghentikan perang dan mewujudkan perdamaian di dunia.
Rachel menggunakan kebebasan untuk menebarkan empati, mewujudkan perdamaian dan merekam peristiwa melalui kegiatan menulis --hingga buku ini menjadi warisan darinya untuk warga dunia. Walau akhirnya, ia tak kuasa menghadapi sekelompok manusia yang lebih memilih memanfaatkan kebebasan untuk melakukan aneksasi, membunuh dan merugikan pihak lain. Kematian Rachel kiranya membuktikan bahwa kekerasan tak pernah pantas dijadikan pilihan untuk menyulam perdamaian di muka bumi. (*)
Fenny Aprilia, alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
sumber: jawapos
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Nov'08
Waktu : Pkl.14.00 wib sd selesai
Narasumber : Keluarga Besar Penulis ( Rachel Corrie ) dan tim editor
Tempat : Leksika Rawamangun
Judul Buku: Let Me Stand Alone
(Biarkan Aku Berdiri Sendirian)
Penulis: Rachel Corrie
Penerjemah: Alpha Sally Arifin dkk.
Penerbit: Madia, Jakarta
Wariskan Spirit Perdamaian
''Kita lahir dan kelak mati. Semua akan merasai sendiri. Kesendirian kita di dunia ini, mungkin tak berlangsung selamanya. Mungkin kebebasan bisa menghilangkannya...''
Demikian salah satu renungan Rachel Corrie dalam buku ini. Renungan itu tak muncul secara tiba-tiba, tetapi lewat suatu proses nan panjang; seumur hidup Rachel. Seusai membaca buku ini, kita pun akan menggangap bahwa Rachel selalu menghidupkan nalar empati dalam jiwanya.
Rachel berangkat ke Rafah atas prakarsa International Solidarity Movement (ISM). Di wilayah konflik Israel-Palestina yang berbatasan dengan Mesir itu, sang maut menjemputnya.
Sore hari, 16 Maret 2003, iring-iringan tank dan buldoser tentara Israel memenuhi jalanan di Rafah. Mereka bersiap menggusur rumah warga Palestina. Ketika satu buldoser jenis Caterpilar D-9 bergerak menuju sebuah rumah, Rachel menghadangnya seperti seorang polantas menghentikan mobil di jalan. Rachel berteriak ''Stop!'' berulang-ulang akhirnya meregang nyawa setelah digilas rantai baja buldoser.
Goenawan Mohammad dalam pengantarnya dalam buku versi Indonesia itu mengatakan bahwa kematian bukan sesuatu yang harus disesali. Setiap kita yang ''ditinggalkan'' bisa menyerap pelajaran penting dari sebuah kematian. Rachel tidak meninggal dengan kesia-siaan, sebab catatan harian yang ditulisnya sejak duduk di taman kanak-kanak bisa membuat orang lain tahu tentang cara mengembangkan empati, berpihak pada yang lemah dan menegakkan perdamaian lewat jalan tanpa kekerasan.
Rachel sama seperti individu lain di dunia ini. Ketika membaca catatannya, kita bisa meresapi kecemasan, kesedihan, dan kebahagiaan serta mimpi yang kerap mendatanginya dari waktu ke waktu. Si bungsu dari tiga bersaudara itu menuliskan rona hatinya dalam esai dan puisi yang bisa membuat kita tertawa dan murung. Bahkan, sejumlah catatan Rachel di masa kanak-kanak mampu membuat kita terperangah sebab permenungan yang dilakukannya sungguh luar biasa.
Ketika berumur 12 tahun, saat Perang Teluk sedang berkecamuk, ia telah menggumpalkan sebuah kesimpulan yang memukau dalam esai protes bertitel Kepada Tentara. Dia mengatakan, ''Perdamaian dan kerja sama adalah prioritas cita-citaku.''
Rachel juga larut dalam percintaan dengan seorang lelaki bernama Collin. ''Cinta eksklusif'' itu tak membuat Rachel tercerabut dari kenyataan yang melingkupinya sehari-hari. Ia aktif memprotes kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang merugikan alam dan kebijakan diskriminatif yang menghalalkan penyerbuan ke negara lain. Semua protes Rachel ditulis dalam untaian kalimat yang menghentak dan indah. Rachel telah menemukan cita-citanya ketika masih kecil, yakni menjadi penyair.
Ya, Rachel adalah penyair yang menyulih kata-kata dari fakta di sekitar yang membuatnya sedih dan gembira. Ia seolah tak pernah berhenti untuk menajamkan analisanya mengenai interaksi positif antarmanusia melalui kerja-kerja kemanusiaan. Sejak kuliah, ia telah aktif di pusat krisis universitas untuk mendengarkan keluhan hidup teman-temannya dan ia juga menjadi garda terdepan dari organisasi perdamaian yang bermarkas di Olympia. Ia aktif menggalang gerakan tanpa kekerasan sejak jauh-jauh hari sebelum memutuskan berangkat ke Palestina. Sebuah keputusan yang sangat dicemaskan oleh orang tuanya.
Melalui catatannya, Rachel seolah membuktikan bahwa stigma yang melekat pada suatu kelompok masyarakat hanya bisa dihilangkan ketika pembauran terjadi tanpa syarat. Masyarakat dunia yang terkotak-kotak berdasarkan ideologi, agama dan ras gagal mengembangkan empati karena lebih mengedepankan kecurigaan dan ketakutan.
Manusia memiliki kebebasan untuk berhubungan dengan siapa pun di muka bumi. Rachel membuktikan bahwa keterbukaan, pengembangan empati, dan mengedepankan dialog bisa membuat ''proyek perdamaian'' di muka bumi bukanlah mustahil.
Rachel menajamkan empati dan prinsip damai tanpa kekerasan tak hanya lewat bergaul dengan sesama manusia, namun juga melalui buku. Benda inilah yang tampaknya menggiring pemikirannya untuk ikut dalam gerakan pasifis (pencinta kedamaian). Selain itu, kegiatan menulis --entah itu berupa puisi atau esai-- yang dilakoni sejak kecil merupakan ajang untuk merefleksikan kenyataan hidup yang berseliweran di depan matanya.
Buku ini tak hanya menyoal sebuah kematian. Tetapi lebih dari itu, kita bisa belajar bahwa mendidik anak agar mencintai perdamaian ialah pekerjaan mulia bagi kepentingan dunia. Anak-anak yang tumbuh dalam kondisi damai adalah benih yang akan menjadikan dunia sebagai tempat yang nyaman untuk dihuni. Orang tua Rachel telah memperkenalkan perbedaan sejak ia masih kecil, yakni ketika rumah mereka dijadikan home stay bagi siswa yang berasal Jepang dan Rusia dalam progam pertukaran pelajar.
Rachel telah membuktikan bahwa komunikasi merupakan hal penting untuk meluaskan gerakan perdamaian. Selama berada di Palestina, ia kerap mengirimkan email untuk dipublikasikan koran lokal di Olympia. Tulisan-tulisan Rachel turut berkontribusi dalam menggugah kesadaran warga Amerika Serikat agar mendesak pemerintahnya untuk menghentikan perang dan mewujudkan perdamaian di dunia.
Rachel menggunakan kebebasan untuk menebarkan empati, mewujudkan perdamaian dan merekam peristiwa melalui kegiatan menulis --hingga buku ini menjadi warisan darinya untuk warga dunia. Walau akhirnya, ia tak kuasa menghadapi sekelompok manusia yang lebih memilih memanfaatkan kebebasan untuk melakukan aneksasi, membunuh dan merugikan pihak lain. Kematian Rachel kiranya membuktikan bahwa kekerasan tak pernah pantas dijadikan pilihan untuk menyulam perdamaian di muka bumi. (*)
Fenny Aprilia, alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
sumber: jawapos
Label:
bedah buku,
leksika,
toko buku Leksika
Rabu, 05 November 2008
SMART HEART SMART BUSINESS, Talk Show & Diskusi Buku bersama Gema Insani
Narasumber: Reza M.Syarief (Penulis & Entrepreneur)
Hari, Tgl : Jumat, 21 Nov'08
Waktu : Pkl.14.00-16.00 WIB
Tempat : toko buku Leksika Lenteng Agung
Smart Heart, Smart Business, Mengasah Ketajaman Naluri Bisnis
Agar menjadi High Explosive Personality, kata Reza Syarief, seseorang harus memiliki beberapa sumbu: Sumbu yang pertama, Anda harus bersedia menjadi bagian dari breaking the limit club. Yaitu, sekelompok orang-orang yang tidak pernah membuat batasan apa pun saat pertama kali memulai sesuatu. Sumbu yang kedua, adalah Anda siap membuat perubahan-perubahan sekecil apa pun. Tinggalkan zona kenyamanan Anda yang bisa menumpulkan potensi atau membonsai kreativitas anda. Sumbu yang ketiga, anda selalu berusaha menemukan peluang dalam situasi tersulit apa pun. artinya, tidak pernah kehabisan energi dalam menajamkan kepekaan bisnisnya dalam mengendus berbagai keuntungan.
Life Exellent, Menuju Hidup Lebih Baik
Buku ini akan membuka mata pikiran sekaligus menajamkan mata batin anda untuk belajar ‘menyetel’ kemauan manusiawi kita terhadap kehendak Ilahi. Sehingga di penghujung kehidupan kita, kematian bukan sekedar menyisakan tiga kalimat di atas nisan kuburan : nama anu bin anu, lahir tanggal sekian dan wafat tanggal sekian. Melalui goresan penanya ini sang penulis ingin menyakinkan anda bahwa our history lebih bermakna dari our story. Selamat menikmati penerbangan sukses bersama Life Exellent! Dapatkan buku-buku Reza M. Syarief di toko buku Leksika.
•Leksika Lenteng Agung
Jl.Raya Lenteng Agung No.101 (Depan PDIP) Jakarta Selatan
Telp (021) 780 6566 (hunting)
•Leksika Rawamangun
Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (Ex Artomoro,
100 meter dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur.
Telp (021) 4786-9277 (hunting)
Hari, Tgl : Jumat, 21 Nov'08
Waktu : Pkl.14.00-16.00 WIB
Tempat : toko buku Leksika Lenteng Agung
Smart Heart, Smart Business, Mengasah Ketajaman Naluri Bisnis
Agar menjadi High Explosive Personality, kata Reza Syarief, seseorang harus memiliki beberapa sumbu: Sumbu yang pertama, Anda harus bersedia menjadi bagian dari breaking the limit club. Yaitu, sekelompok orang-orang yang tidak pernah membuat batasan apa pun saat pertama kali memulai sesuatu. Sumbu yang kedua, adalah Anda siap membuat perubahan-perubahan sekecil apa pun. Tinggalkan zona kenyamanan Anda yang bisa menumpulkan potensi atau membonsai kreativitas anda. Sumbu yang ketiga, anda selalu berusaha menemukan peluang dalam situasi tersulit apa pun. artinya, tidak pernah kehabisan energi dalam menajamkan kepekaan bisnisnya dalam mengendus berbagai keuntungan.
Life Exellent, Menuju Hidup Lebih Baik
Buku ini akan membuka mata pikiran sekaligus menajamkan mata batin anda untuk belajar ‘menyetel’ kemauan manusiawi kita terhadap kehendak Ilahi. Sehingga di penghujung kehidupan kita, kematian bukan sekedar menyisakan tiga kalimat di atas nisan kuburan : nama anu bin anu, lahir tanggal sekian dan wafat tanggal sekian. Melalui goresan penanya ini sang penulis ingin menyakinkan anda bahwa our history lebih bermakna dari our story. Selamat menikmati penerbangan sukses bersama Life Exellent! Dapatkan buku-buku Reza M. Syarief di toko buku Leksika.
•Leksika Lenteng Agung
Jl.Raya Lenteng Agung No.101 (Depan PDIP) Jakarta Selatan
Telp (021) 780 6566 (hunting)
•Leksika Rawamangun
Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (Ex Artomoro,
100 meter dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur.
Telp (021) 4786-9277 (hunting)
Festival Band Leksika (Akustik) MUSIK TANPA DISTORSI
29 November 2008, 09.00 AM Till Drop
Setiap Band membawakan satu lagu wajib dan satu lagu bebas. Pendaftaran mulai sekarang sampai tanggal 27 November 2008 pkl. 10.00-19.00 wib di toko buku Leksika Lenteng Agung telp. (021)7806566, Yos(0858-7836-7167), Eka(0856-9535-5565). Technical meeting tgl 28 November 2008. Biaya pendaftaran Rp.50.000 (Diskon 50% untuk 50 pendaftar pertama).
List Lagu Wajib: Bendera (Cokelat), Sempurna (Andra&TheBackBone, Di Antara Kalian (D'Massiv), I Love U Bibeh (Changcuters), Anna Lee (DreamTheatre), Nothing Else Matter (Metallica), Dewi (Alexa), Pandangan Pertama (RAN), Dahulu (TheGroove), I Miss You But I Hate You (Slank), This Love (Maroon5), Restoe Boemi (Dewa19), Naluri Lelaki (Samsons), I Will Fly (Ten2Five), Stand by Me (Oasis), Wonder Woman (Mulan Jameela), Kisah Cintaku (PeterPan), Menanti sebuah Jawaban (Padi), Always Be My Baby (DavidCook), Genit (TipeX), Kejujuran Hati (Kerispatih), Sunday Bllody Sunday (U2)
Leksika Lenteng Agung, Jl.Raya Lenteng Agung (depan PDIP) Jakarta Selatan telp.7806566
Setiap Band membawakan satu lagu wajib dan satu lagu bebas. Pendaftaran mulai sekarang sampai tanggal 27 November 2008 pkl. 10.00-19.00 wib di toko buku Leksika Lenteng Agung telp. (021)7806566, Yos(0858-7836-7167), Eka(0856-9535-5565). Technical meeting tgl 28 November 2008. Biaya pendaftaran Rp.50.000 (Diskon 50% untuk 50 pendaftar pertama).
List Lagu Wajib: Bendera (Cokelat), Sempurna (Andra&TheBackBone, Di Antara Kalian (D'Massiv), I Love U Bibeh (Changcuters), Anna Lee (DreamTheatre), Nothing Else Matter (Metallica), Dewi (Alexa), Pandangan Pertama (RAN), Dahulu (TheGroove), I Miss You But I Hate You (Slank), This Love (Maroon5), Restoe Boemi (Dewa19), Naluri Lelaki (Samsons), I Will Fly (Ten2Five), Stand by Me (Oasis), Wonder Woman (Mulan Jameela), Kisah Cintaku (PeterPan), Menanti sebuah Jawaban (Padi), Always Be My Baby (DavidCook), Genit (TipeX), Kejujuran Hati (Kerispatih), Sunday Bllody Sunday (U2)
Leksika Lenteng Agung, Jl.Raya Lenteng Agung (depan PDIP) Jakarta Selatan telp.7806566
Seputar Indonesia 6 Nov'08: RUSDY GUNAWAN, Melawan Arus One Stop Service
Wednesday, 05 November 2008
JANGAN mengekor orang lain merupakan prinsip Rusdy Gunawan.Tak heran ketika orang ramai-ramai mengaplikasikan one stop service,dia malah sebaliknya.Fokus!
Prinsip tegas yang dipatri kuat Rusdy pun berbuah manis. Meskipun baru seumur jagung, Toko Buku Leksika yang dipimpinnya mampu meraih simpati para penggila buku,anak-anak sekolah,mahasiswa, dan orangtua.
” Sejak berdiri kurang dari enam bulan,kami sudah mendapatkan lebih dari 5.000 member. Tiap hari, terutama akhir pekan jumlah kunjungan terus menunjukkan pertumbuhan signifikan,” kata Direktur Toko Buku Leksika ini. Sebenarnya apa kunci sukses Rusdy meraih simpati masyarakat dalam waktu singkat?
Pria kelahiran Palembang ini mengatakan, pebisnis haruslah fokus pada satu bidang saja. Jangan merambah semua sektor.Nah,di Leksika, hanya dijual buku-buku dan perlengkapan tulis-menulis.
Sementara para kompetitornya menggarap bukan hanya kedua hal itu, tapi ada yang menjual komputer, furnitur kantor, alat olahraga, toko kaset, dan sebagainya. Ini membuat pengelolanya tidak bisa konsentrasi menggarap bidang utamanya, yakni buku. ”
Coba lihat perusahaan modern yang maju sekarang. Mereka fokus pada bidangnya, sementara yang bukan garapannya diserahkan kepada perusahaan lain,” sebutnya. Sementara pada tingkatan konsumen, mereka akan ke toko yang khusus menjual jenis barang yang dicari. Contohnya, jika mencari kaset, maka dia pergi ke toko kaset yang lengkap.
Menurut dia, kalau Leksika menggunakan konsep yang sama,maka sebagai toko buku baru tidak akan banyak dilirik orang.Alasannya,Rusdy menyebutkan,buat apa datang ke Leksika bila sama saja dengan tempat yang lama. Dengan fokus, maka jumlah buku yang ditampung akan semakin lengkap karena space-nya tidak tersita untuk barang dagangan lainnya.
Desain yang dicetus Rusdy bersama teman-temannya di Leksika memang sangat berbeda dengan toko buku yang lain.Bahkan,dengan toko buku yang sudah sangat mapan. Memang toko buku ini sebagian besar menjual buku dan alat tulis, tapi tidak semua space dipakai untuk berjualan.
Leksika menyediakan fasilitas free Wi-Fi untuk pengunjungnya berinternet ria. Bagi pengunjung yang tidak membawa notebook, juga disediakan empat unit komputer di lantai kuning (lantai 4). Di lantai jingga (lantai 3), tersedia area bermain anakanak. Area tersebut dilengkapi dengan meja dan kursi untuk anak-anak. Dengan demikian, buah hati Anda dapat bermain, membaca buku, atau mewarnai.
Di samping itu,untuk menemani pengunjung bersantai di area toko buku dihadirkan Leksikafe lantai yang sama. Ayah dua putri ini menuturkan, Leksika juga mengusung konsep toko buku go green.Aplikasinya bisa dilihat dengan banyaknya pepohonan di sudut ruangan.Toko buku milik Penerbit Salemba Empat memang serius menggarap isu lingkungan tersebut.” Go green memang belum 100% terlaksana,tapi kami mengarah ke sana.
Misalnya menanam tanaman asli, mengurangi penggunaan tas plastik dengan memberikan tas cantik setiap pembelian seharga Rap250.000,”ujarnya. Di samping itu, toko-tokonya menggunakan banyak kaca. Ini dimaksudkan untuk mengurangi pemakaian energi listrik pada siang hari.” Toko di Lenteng Agung kalau pagi, siang hari sedikit pakai lampu. Untuk di Rawamangun memang tidak terlalu banyak kaca karena kami berada di bangunan mal,”katanya.
Rusdy mengungkapkan, konsep Leksika seperti apa hanya butuh waktu sekitar tiga bulan. Pada April tahun ini bergabung dengan Leksika, Juli toko pertama sudah hadir di tengah-tengah masyarakat. Apalagi yang berbeda dari konsep Rusdy? Perhatikan seragam yang dikenakan pegawainya. Semuanya fungky.
” Manajemen membebaskan karyawan mengenakan celana jeans. Hanya kemejanya yang seragam,” ucap jebolan Magister Management Universitas Udayana ini. Selain itu,dia juga mempersilakan bawahannya mencat rambut, memanjangkan kuku, dan berbagai tren mode lainnya.
Tujuannya cuma satu, yakni bagaimana membuat pengunjung merasa nyaman datang, membaca, dan membeli produk-produk yang disediakan Leksika.Tentunya pemandangan itu belum bisa masyarakat temukan di toko buku lainnya. Satu hal yang menarik dari Leksika adalah sistem komisi yang diberlakukan kepada para pemasok buku dan perlengkapan tulis menulis.
” Kami mempersilakan semua penerbit untuk memasok buku-bukunya ke sini.Tidak ada biaya untuk space, per judul, per buku,atau istilahnya listing fee,” katanya sambil mengajak penerbit lain untuk bergabung. Kelebihan Leksika, mereka juga tidak memakai pihak ketiga, tapi menanganinya langsung. Sementara yang lain, pakai pihak ketiga,istilahnya counter.
Tak heran, ratusan penerbit berlomba-lomba meletakkan buku-bukunya di rak Leksika. Saat buka, ada sekitar 136 pemasok mempercayakan bukunya di sana.Adapun sekarang sudah meningkat menjadi lebih dari 200 penerbit.
Kesuksesan Rusdy memimpin juga bisa dilihat dari keberanian investor mempercayakan dia untuk mengelola satu toko buku lainnya hanya dalam waktu dua bulan sejak Leksika terbangun di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Menanamkan Benih Cinta Buku
SEBELUM menjabat sebagai direktur seperti sekarang, Rusdy Gunawan mengawali kariernya sebagai supervisor di Toko Buku Gramedia pada 1995. Sebelumnya, dia pernah sebentar mencicipi industri farmasi.
Ketertarikan Rusdy bekerja di Gramedia saat itu dikarenakan hobinya yang senang melahap berbagai macam jenis buku. Meskipun sebenarnya hobi itu baru mengental saat dia duduk di bangku kuliah. Meniti karier dari bawah, tekun, dan hobi membaca membuat posisinya terus melonjak.
Pada 2003, perusahaan mempercayakan Rusdy untuk mengelola toko buku di Kuta, Bali, sebagai store manager. Tiga tahun kemudian, dipercaya untuk memajukan toko buku di Denpasar, Bali. ” Setahun kemudian dipanggil ke Jakarta menangani toko buku yang ada di Kelapa Gading,” kenangnya.
Melihat kemampuannya,Rusdy pun digaet penerbit Salemba Empat mengurus toko buku baru bernama Leksika. Tak banyak investor yang mempunyai jiwa idealis. Inilah yang membuat Rusdy berani melepas posisi mapannya sebagai store manager.
”Jarang investor yang mau menanamkan uangnya di bidang yang mencerdaskan bangsa dengan menyebarkan ilmu pengetahuan,menyemaikan minat bangsa,dan peduli terhadap pendidikan. Sekaligus mencari peruntungan baru,”kata Rusdy.
Rusdy menganalisa, kesuksesannya sekarang ditopang oleh hobi dia membaca beragam buku. Karena itu, suami Trisianti ini ingin menanamkan benih kecintaan terhadap buku kepada dua buah hatinya.” Saya ajak mereka ke toko buku setidaknya dua minggu sekali di akhir pekan,satu-dua jam lamanya.Mereka dibebaskan membaca dan membeli buku,”ceritanya.
Menurut dia, menumbuhkan minat baca pada anak sejatinya tidaklah sulit.Tinggal bagaimana orangtua secara bijaksana dapat membiasakan buah hatinya untuk membaca. Rusdy menyarankan kepada para orangtua tidak langsung memaksakan putra-putrinya untuk membaca bukubuku berat.Buku pelajaran contohnya.
” Sebaiknya kita sebagai orangtua membebaskan anak untuk membaca apa saja. Baik itu buku komik, dongeng atau lainnya. Nah, bila dia sudah tertarik dan biasa membaca, maka buku pelajaran yang bisa dikategorikan bacaan berat perlahan pasti akan dilahapnya juga.Pasalnya,mereka sudah terbiasa membaca,” paparnya.
Dia menambahkan, minat baca akan semakin mudah ditumbuhkan jika si anak masih di bawah lima tahun. (m iqbal)
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/184031/36/
JANGAN mengekor orang lain merupakan prinsip Rusdy Gunawan.Tak heran ketika orang ramai-ramai mengaplikasikan one stop service,dia malah sebaliknya.Fokus!
Prinsip tegas yang dipatri kuat Rusdy pun berbuah manis. Meskipun baru seumur jagung, Toko Buku Leksika yang dipimpinnya mampu meraih simpati para penggila buku,anak-anak sekolah,mahasiswa, dan orangtua.
” Sejak berdiri kurang dari enam bulan,kami sudah mendapatkan lebih dari 5.000 member. Tiap hari, terutama akhir pekan jumlah kunjungan terus menunjukkan pertumbuhan signifikan,” kata Direktur Toko Buku Leksika ini. Sebenarnya apa kunci sukses Rusdy meraih simpati masyarakat dalam waktu singkat?
Pria kelahiran Palembang ini mengatakan, pebisnis haruslah fokus pada satu bidang saja. Jangan merambah semua sektor.Nah,di Leksika, hanya dijual buku-buku dan perlengkapan tulis-menulis.
Sementara para kompetitornya menggarap bukan hanya kedua hal itu, tapi ada yang menjual komputer, furnitur kantor, alat olahraga, toko kaset, dan sebagainya. Ini membuat pengelolanya tidak bisa konsentrasi menggarap bidang utamanya, yakni buku. ”
Coba lihat perusahaan modern yang maju sekarang. Mereka fokus pada bidangnya, sementara yang bukan garapannya diserahkan kepada perusahaan lain,” sebutnya. Sementara pada tingkatan konsumen, mereka akan ke toko yang khusus menjual jenis barang yang dicari. Contohnya, jika mencari kaset, maka dia pergi ke toko kaset yang lengkap.
Menurut dia, kalau Leksika menggunakan konsep yang sama,maka sebagai toko buku baru tidak akan banyak dilirik orang.Alasannya,Rusdy menyebutkan,buat apa datang ke Leksika bila sama saja dengan tempat yang lama. Dengan fokus, maka jumlah buku yang ditampung akan semakin lengkap karena space-nya tidak tersita untuk barang dagangan lainnya.
Desain yang dicetus Rusdy bersama teman-temannya di Leksika memang sangat berbeda dengan toko buku yang lain.Bahkan,dengan toko buku yang sudah sangat mapan. Memang toko buku ini sebagian besar menjual buku dan alat tulis, tapi tidak semua space dipakai untuk berjualan.
Leksika menyediakan fasilitas free Wi-Fi untuk pengunjungnya berinternet ria. Bagi pengunjung yang tidak membawa notebook, juga disediakan empat unit komputer di lantai kuning (lantai 4). Di lantai jingga (lantai 3), tersedia area bermain anakanak. Area tersebut dilengkapi dengan meja dan kursi untuk anak-anak. Dengan demikian, buah hati Anda dapat bermain, membaca buku, atau mewarnai.
Di samping itu,untuk menemani pengunjung bersantai di area toko buku dihadirkan Leksikafe lantai yang sama. Ayah dua putri ini menuturkan, Leksika juga mengusung konsep toko buku go green.Aplikasinya bisa dilihat dengan banyaknya pepohonan di sudut ruangan.Toko buku milik Penerbit Salemba Empat memang serius menggarap isu lingkungan tersebut.” Go green memang belum 100% terlaksana,tapi kami mengarah ke sana.
Misalnya menanam tanaman asli, mengurangi penggunaan tas plastik dengan memberikan tas cantik setiap pembelian seharga Rap250.000,”ujarnya. Di samping itu, toko-tokonya menggunakan banyak kaca. Ini dimaksudkan untuk mengurangi pemakaian energi listrik pada siang hari.” Toko di Lenteng Agung kalau pagi, siang hari sedikit pakai lampu. Untuk di Rawamangun memang tidak terlalu banyak kaca karena kami berada di bangunan mal,”katanya.
Rusdy mengungkapkan, konsep Leksika seperti apa hanya butuh waktu sekitar tiga bulan. Pada April tahun ini bergabung dengan Leksika, Juli toko pertama sudah hadir di tengah-tengah masyarakat. Apalagi yang berbeda dari konsep Rusdy? Perhatikan seragam yang dikenakan pegawainya. Semuanya fungky.
” Manajemen membebaskan karyawan mengenakan celana jeans. Hanya kemejanya yang seragam,” ucap jebolan Magister Management Universitas Udayana ini. Selain itu,dia juga mempersilakan bawahannya mencat rambut, memanjangkan kuku, dan berbagai tren mode lainnya.
Tujuannya cuma satu, yakni bagaimana membuat pengunjung merasa nyaman datang, membaca, dan membeli produk-produk yang disediakan Leksika.Tentunya pemandangan itu belum bisa masyarakat temukan di toko buku lainnya. Satu hal yang menarik dari Leksika adalah sistem komisi yang diberlakukan kepada para pemasok buku dan perlengkapan tulis menulis.
” Kami mempersilakan semua penerbit untuk memasok buku-bukunya ke sini.Tidak ada biaya untuk space, per judul, per buku,atau istilahnya listing fee,” katanya sambil mengajak penerbit lain untuk bergabung. Kelebihan Leksika, mereka juga tidak memakai pihak ketiga, tapi menanganinya langsung. Sementara yang lain, pakai pihak ketiga,istilahnya counter.
Tak heran, ratusan penerbit berlomba-lomba meletakkan buku-bukunya di rak Leksika. Saat buka, ada sekitar 136 pemasok mempercayakan bukunya di sana.Adapun sekarang sudah meningkat menjadi lebih dari 200 penerbit.
Kesuksesan Rusdy memimpin juga bisa dilihat dari keberanian investor mempercayakan dia untuk mengelola satu toko buku lainnya hanya dalam waktu dua bulan sejak Leksika terbangun di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Menanamkan Benih Cinta Buku
SEBELUM menjabat sebagai direktur seperti sekarang, Rusdy Gunawan mengawali kariernya sebagai supervisor di Toko Buku Gramedia pada 1995. Sebelumnya, dia pernah sebentar mencicipi industri farmasi.
Ketertarikan Rusdy bekerja di Gramedia saat itu dikarenakan hobinya yang senang melahap berbagai macam jenis buku. Meskipun sebenarnya hobi itu baru mengental saat dia duduk di bangku kuliah. Meniti karier dari bawah, tekun, dan hobi membaca membuat posisinya terus melonjak.
Pada 2003, perusahaan mempercayakan Rusdy untuk mengelola toko buku di Kuta, Bali, sebagai store manager. Tiga tahun kemudian, dipercaya untuk memajukan toko buku di Denpasar, Bali. ” Setahun kemudian dipanggil ke Jakarta menangani toko buku yang ada di Kelapa Gading,” kenangnya.
Melihat kemampuannya,Rusdy pun digaet penerbit Salemba Empat mengurus toko buku baru bernama Leksika. Tak banyak investor yang mempunyai jiwa idealis. Inilah yang membuat Rusdy berani melepas posisi mapannya sebagai store manager.
”Jarang investor yang mau menanamkan uangnya di bidang yang mencerdaskan bangsa dengan menyebarkan ilmu pengetahuan,menyemaikan minat bangsa,dan peduli terhadap pendidikan. Sekaligus mencari peruntungan baru,”kata Rusdy.
Rusdy menganalisa, kesuksesannya sekarang ditopang oleh hobi dia membaca beragam buku. Karena itu, suami Trisianti ini ingin menanamkan benih kecintaan terhadap buku kepada dua buah hatinya.” Saya ajak mereka ke toko buku setidaknya dua minggu sekali di akhir pekan,satu-dua jam lamanya.Mereka dibebaskan membaca dan membeli buku,”ceritanya.
Menurut dia, menumbuhkan minat baca pada anak sejatinya tidaklah sulit.Tinggal bagaimana orangtua secara bijaksana dapat membiasakan buah hatinya untuk membaca. Rusdy menyarankan kepada para orangtua tidak langsung memaksakan putra-putrinya untuk membaca bukubuku berat.Buku pelajaran contohnya.
” Sebaiknya kita sebagai orangtua membebaskan anak untuk membaca apa saja. Baik itu buku komik, dongeng atau lainnya. Nah, bila dia sudah tertarik dan biasa membaca, maka buku pelajaran yang bisa dikategorikan bacaan berat perlahan pasti akan dilahapnya juga.Pasalnya,mereka sudah terbiasa membaca,” paparnya.
Dia menambahkan, minat baca akan semakin mudah ditumbuhkan jika si anak masih di bawah lima tahun. (m iqbal)
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/184031/36/
Tukarkan Buku Bekas Anda ! Buku Bekas Anda Kami Hargai Rp.20ribu
Program Tukarkan buku bekas anda ini berlaku di toko buku Leksika tanggal 8-16 Nov'08. Semua buku bekas yang diterima akan disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan, antara lain yang membina anak-anak pemulung dan anak-anak jalanan.
Sekolah Kami
Jl. Bintara Jaya Gang Masjid IV RT 003/RT 09
Kelurahan Bintara Jaya, Bekasi Barat
Panti Asuhan An Ni`mah :
Jl. Hasan No. 27 RT 003/RW 04 Kelaurahan Penggilingan
Kecamatan Cakung Jakarta Timur
Jadi secara tidak langsung Anda pun telah beramal. Oh ya, setiap buku bekas dihargai Rp.20ribu, berupa dua lembar voucher Rp.10ribu. Setiap voucher hanya dapat digunakan untuk pembelian semua jenis buku min.Rp.50ribu, berlaku kelipatan. Jadi, bila ada buku-buku apa pun yang sudah tidak dipakai lagi (kecuali majalah) segera tukarkan. Buku bekas dihargai Rp.20ribu, sekaligus Beramal. Tunggu apa lagi? Segera ke toko buku Leksika!
•Leksika Lenteng Agung
Jl.Raya Lenteng Agung No.101 (Depan PDIP) Jakarta Selatan
Telp (021) 780 6566 (hunting)
•Leksika Rawamangun
Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (Ex Artomoro,
100 meter dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur.
Telp (021) 4786-9277 (hunting)
Sekolah Kami
Jl. Bintara Jaya Gang Masjid IV RT 003/RT 09
Kelurahan Bintara Jaya, Bekasi Barat
Panti Asuhan An Ni`mah :
Jl. Hasan No. 27 RT 003/RW 04 Kelaurahan Penggilingan
Kecamatan Cakung Jakarta Timur
Jadi secara tidak langsung Anda pun telah beramal. Oh ya, setiap buku bekas dihargai Rp.20ribu, berupa dua lembar voucher Rp.10ribu. Setiap voucher hanya dapat digunakan untuk pembelian semua jenis buku min.Rp.50ribu, berlaku kelipatan. Jadi, bila ada buku-buku apa pun yang sudah tidak dipakai lagi (kecuali majalah) segera tukarkan. Buku bekas dihargai Rp.20ribu, sekaligus Beramal. Tunggu apa lagi? Segera ke toko buku Leksika!
•Leksika Lenteng Agung
Jl.Raya Lenteng Agung No.101 (Depan PDIP) Jakarta Selatan
Telp (021) 780 6566 (hunting)
•Leksika Rawamangun
Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (Ex Artomoro,
100 meter dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur.
Telp (021) 4786-9277 (hunting)
Senin, 03 November 2008
Siapakah yang Layak Jadi Presiden AS?
Monday, 03 November 2008
HIRUK-PIKUK pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) selama sekitar satu setengah tahun akhirnya sampai pada ujungnya. Pada 4 November seluruh rakyat Negeri Paman Sam akan memberikan suaranya untuk memilih Presiden AS ke-44.
Melalui pemilu ini, rakyat negeri adi daya ini akan menentukan arah masa depan yang lebih baik. Entah kepada siapa tanggung jawab berat itu akan diberikan, apakah kepada kandidat presiden dari Partai Demokrat Barack Obama atau pada calon presiden dari Partai Republik John Mc- Cain. Memang, berdasarkan sejumlah polling yang dilakukan berbagai lembaga di AS, Obama diunggulkan memenangi persaingan meraih takhta kursi kepresidenan.
Bahkan,pada awal November, berbagai polling mengatakan bahwa Obama berpeluang besar menjadi presiden AS berikutnya karena mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat dari seluruh negara bagian.Termasuk di beberapa kantong suara kubu Republik, seperti di Virginia dan Florida.Artinya, Senator Illinois berusia 45 tahun itu mulai mampu menggalang suara dari kalangan Obamacan, sebutan bagi pengikut Partai Republik yang mendukung Obama.
Besarnya dukungan kepada ”anak Menteng”ini menunjukkan bahwa rakyat AS sangat menginginkan sebuah perubahan.Perubahan itu disandarkan pada Obama yang menjadi harapan untuk menuju AS yang lebih baik. Hal itu tak lepas dari berbagai janji yang selaras dengan cita-cita seluruh rakyat AS, misalnya segera mengakhiri perang di Irak, memperbaiki kebijakan di Timur Tengah, meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan perekonomian rakyat.
Singkat kata,Obama menjadi sosok yang populer di mata rakyat AS karena secara tegas menunjukkan sikap menentang kebijakan Presiden George Bush yang dianggap salah menerapkan kebijakan soal isu di dalam negeri dan langkah politik luar negeri. Namun, langkah Obama menuju Gedung Putih tidak selalu berjalan mulus karena dia kerap diterpa berbagai isu tak sedap.
Di antaranya, tentang tudingan dirinya adalah seorang muslim karena berayahkan warga Kenya yang beragama Islam dan tinggal di Indonesia selama empat tahun bersama ayah tirinya yang juga beragam Islam. Ayah dua anak ini pun dituduh kurang memiliki sikap patriotisme dan mentah pengalaman dalam dunia politik. Berbagai tuduhan miring itu digunakan lawan politiknya, seperti McCain untuk menjadi amunisi yang menghancurkan pamor Obama.
Namun, suami dari Michelle Obama ini mampu meredamnya dengan melakukan berbagai manuver yang apik sekaligus kontroversial. Misalnya, dengan menyatakan dirinya sebagai seorang kristiani tulen, siap menghadapi aksi terorisme di dunia, dan mendukung Israel. Obama menunjukkan kepiawaiannya mengelola berbagai isu yang menyerangnya menjadi kekuatan untuk memperkokoh posisinya.
Jebolan Harvard University mampu menempatkan diri sebagai politisi garis tengah yang merangkul semua kalangan. Itu karena dia menyadari bahwa bangsa Amerika terdiri atas berbagai etnis,warna kulit,dan agama. Seperti dalam dirinya mengalir darah perpaduan dari keturunan Afro-Amerika dan kulit putih dari Ibunya—Shiley Ann Dunham—keturunan Suku Cherokee dari Wichita, Kansas.
Jadilah Obama kandidat multikultur yang diharapkan mampu menyatukan seluruh rakyat AS, bukan sekadar calon presiden dari kulit hitam. Bahkan, pengalamannya tinggal di Indonesia, memiliki keluarga dari berbagai bangsa, dan mengenal berbagai agama, diharapkan mampu mengubah pandangan AS dalam berinteraksi dengan dunia internasional.
Untuk mengenal sosok Obama dan pandangan politiknya, dikupas secara baik dalam buku Obama,Tentang Israel, Islam,dan Amerika karya Taufik Rahman dkk yang diterbitkan Penerbit Hikmah. Sementara itu,tentang kehidupan pribadi dan kiprah John McCain sebenarnya, dikupas dalam buku The Real McCain karya Cliff Schecter. Kedua buku ini bisa diperoleh di toko buku Leksika,untuk melengkapi pengetahuan tentang dua sosok kandidat Presiden AS.
Dalam buku The Real McCain yang diterbitkan Zahra Publishing House terungkap bahwa sosok John McCain tak bisa dianggap sebelah mata karena dia merupakan saingan berat bagi Obama untuk menjadi Presiden AS.
Senator Arizona dari Partai Republik ini jika ditinjau dari kiprahnya berkarier selama delapan tahun menjadi senator, dia menyebut, merupakan politisi yang berpengalaman. Apalagi suami dari Cindy McCain ini dikenal sebagai sosok pahlawan karena ikut bertempur dalam Perang Vietnam sebagai penerbang Angkatan Laut dan pernah menjadi tahanan perang selama lima setengah tahun di penjara yang brutal di Hanoi.
Garis keturunannya sangat jelas dan tak diragukan lagi patriotismenya untuk melindungi Amerika.Kakeknya, John Sidney McCain I (John I) dan ayahnya John II merupakan Laksamana yang memiliki reputasi di Angkatan Laut AS.
Mampukah McCain mengubah keyakinan rakyat AS— yang dalam polling selalu mendukung Obama—untuk mengubah pendiriannya di bilik suara untuk mendukungnya? Ataukah rakyat AS lebih percaya pada Obama yang merupakan kandidat multikultur untuk membawa perubahan yang lebih baik? (wasis wibowo)
Sumber: Koran Sindo, Selasa 4 November 2008 http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/183405/36/
HIRUK-PIKUK pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) selama sekitar satu setengah tahun akhirnya sampai pada ujungnya. Pada 4 November seluruh rakyat Negeri Paman Sam akan memberikan suaranya untuk memilih Presiden AS ke-44.
Melalui pemilu ini, rakyat negeri adi daya ini akan menentukan arah masa depan yang lebih baik. Entah kepada siapa tanggung jawab berat itu akan diberikan, apakah kepada kandidat presiden dari Partai Demokrat Barack Obama atau pada calon presiden dari Partai Republik John Mc- Cain. Memang, berdasarkan sejumlah polling yang dilakukan berbagai lembaga di AS, Obama diunggulkan memenangi persaingan meraih takhta kursi kepresidenan.
Bahkan,pada awal November, berbagai polling mengatakan bahwa Obama berpeluang besar menjadi presiden AS berikutnya karena mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat dari seluruh negara bagian.Termasuk di beberapa kantong suara kubu Republik, seperti di Virginia dan Florida.Artinya, Senator Illinois berusia 45 tahun itu mulai mampu menggalang suara dari kalangan Obamacan, sebutan bagi pengikut Partai Republik yang mendukung Obama.
Besarnya dukungan kepada ”anak Menteng”ini menunjukkan bahwa rakyat AS sangat menginginkan sebuah perubahan.Perubahan itu disandarkan pada Obama yang menjadi harapan untuk menuju AS yang lebih baik. Hal itu tak lepas dari berbagai janji yang selaras dengan cita-cita seluruh rakyat AS, misalnya segera mengakhiri perang di Irak, memperbaiki kebijakan di Timur Tengah, meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan perekonomian rakyat.
Singkat kata,Obama menjadi sosok yang populer di mata rakyat AS karena secara tegas menunjukkan sikap menentang kebijakan Presiden George Bush yang dianggap salah menerapkan kebijakan soal isu di dalam negeri dan langkah politik luar negeri. Namun, langkah Obama menuju Gedung Putih tidak selalu berjalan mulus karena dia kerap diterpa berbagai isu tak sedap.
Di antaranya, tentang tudingan dirinya adalah seorang muslim karena berayahkan warga Kenya yang beragama Islam dan tinggal di Indonesia selama empat tahun bersama ayah tirinya yang juga beragam Islam. Ayah dua anak ini pun dituduh kurang memiliki sikap patriotisme dan mentah pengalaman dalam dunia politik. Berbagai tuduhan miring itu digunakan lawan politiknya, seperti McCain untuk menjadi amunisi yang menghancurkan pamor Obama.
Namun, suami dari Michelle Obama ini mampu meredamnya dengan melakukan berbagai manuver yang apik sekaligus kontroversial. Misalnya, dengan menyatakan dirinya sebagai seorang kristiani tulen, siap menghadapi aksi terorisme di dunia, dan mendukung Israel. Obama menunjukkan kepiawaiannya mengelola berbagai isu yang menyerangnya menjadi kekuatan untuk memperkokoh posisinya.
Jebolan Harvard University mampu menempatkan diri sebagai politisi garis tengah yang merangkul semua kalangan. Itu karena dia menyadari bahwa bangsa Amerika terdiri atas berbagai etnis,warna kulit,dan agama. Seperti dalam dirinya mengalir darah perpaduan dari keturunan Afro-Amerika dan kulit putih dari Ibunya—Shiley Ann Dunham—keturunan Suku Cherokee dari Wichita, Kansas.
Jadilah Obama kandidat multikultur yang diharapkan mampu menyatukan seluruh rakyat AS, bukan sekadar calon presiden dari kulit hitam. Bahkan, pengalamannya tinggal di Indonesia, memiliki keluarga dari berbagai bangsa, dan mengenal berbagai agama, diharapkan mampu mengubah pandangan AS dalam berinteraksi dengan dunia internasional.
Untuk mengenal sosok Obama dan pandangan politiknya, dikupas secara baik dalam buku Obama,Tentang Israel, Islam,dan Amerika karya Taufik Rahman dkk yang diterbitkan Penerbit Hikmah. Sementara itu,tentang kehidupan pribadi dan kiprah John McCain sebenarnya, dikupas dalam buku The Real McCain karya Cliff Schecter. Kedua buku ini bisa diperoleh di toko buku Leksika,untuk melengkapi pengetahuan tentang dua sosok kandidat Presiden AS.
Dalam buku The Real McCain yang diterbitkan Zahra Publishing House terungkap bahwa sosok John McCain tak bisa dianggap sebelah mata karena dia merupakan saingan berat bagi Obama untuk menjadi Presiden AS.
Senator Arizona dari Partai Republik ini jika ditinjau dari kiprahnya berkarier selama delapan tahun menjadi senator, dia menyebut, merupakan politisi yang berpengalaman. Apalagi suami dari Cindy McCain ini dikenal sebagai sosok pahlawan karena ikut bertempur dalam Perang Vietnam sebagai penerbang Angkatan Laut dan pernah menjadi tahanan perang selama lima setengah tahun di penjara yang brutal di Hanoi.
Garis keturunannya sangat jelas dan tak diragukan lagi patriotismenya untuk melindungi Amerika.Kakeknya, John Sidney McCain I (John I) dan ayahnya John II merupakan Laksamana yang memiliki reputasi di Angkatan Laut AS.
Mampukah McCain mengubah keyakinan rakyat AS— yang dalam polling selalu mendukung Obama—untuk mengubah pendiriannya di bilik suara untuk mendukungnya? Ataukah rakyat AS lebih percaya pada Obama yang merupakan kandidat multikultur untuk membawa perubahan yang lebih baik? (wasis wibowo)
Sumber: Koran Sindo, Selasa 4 November 2008 http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/183405/36/
Kunjungan TK Bintang Kids Indonesia di Leksika
Ramai! Seru! Ceria! Itulah suasana kunjungan anak-anak TK Bintang Kids Indonesia di toko buku Leksika, Sabtu 1 November 2008. Acara diisi dengan berbagai kegiatan, seperti bernyanyi diiringi organ tunggal, Story Telling oleh Bunda Windu, hiburan Badut serta mengunjungi toko buku dan area bermain anak. Asyik, di Leksika ada tempat bermainnya, ujar anak-anak girang. Sering-sering ke Leksika ya adik-adik, bisa belajar sambil bermain.
Minggu, 02 November 2008
SHOMAT (SHOpping heMAT) DISKON 10% ALL ITEMS, 10%+5% untuk member Leksika tiap hari Senin di toko buku Leksika
•Leksika Lenteng Agung
Jl.Raya Lenteng Agung No.101 (Depan PDIP) Jakarta Selatan
Telp (021) 780 6566 (hunting)
•Leksika Rawamangun
Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (Ex Artomoro,
100 meter dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur.
Telp (021) 4786-9277 (hunting)
Fatamorgana Kehidupan Manusia
Sunday, 02 November 2008
SETELAH meluncurkan buku antologi cerita pendek (cerpen) pertama yang berjudul Pulang pada 2006,Happy Salma kembali menunjukkan produktivitasnya dalam menulis.
Artis yang masuk dalam nominasi Khatulistiwa Literary Award 2007, sekarang meluncurkan kembali buku kumpulan cerpennya yang kedua berjudul Telaga Fatamorgana. Dalam dua belas cerita pendek yang dimuat dalam buku yang diterbitkan oleh Penerbit Koekoesan ini, Happy Salma memotret berbagai kisah manusia yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Semua ditulis dengan cara yang sederhana dan sudut pandang seorang perempuan yang dikenal sebagai makhluk dengan perasaan begitu halus. Bisa sebagai seorang ibu yang berusaha melindungi anak-anaknya, seorang istri yang setia kepada suaminya, atau seorang anak yang manja kepada kedua orangtuanya. Ada juga seorang kakak yang berusaha mengemong adiknya, maupun seorang gadis pemimpi yang juga naif.
Ketika menghadapi kesulitan dan rintangan,dihadapi dengan tabah meski berderai air mata.Menjalani kerasnya kehidupan dengan kepiluan. Menatap masa dengan fantasi indah yang melenakan sekaligus mistis. Dari sini,pembaca bisa mendapatkan berbagai kisah yang terjadi dalam keseharian bak fatamorgana. Beberapa kisah yang tak masuk, seakan menjadi begitu nyata.
Meski seakan terkesan agak melompat-lompat, dengan kesederhanaan penuturan berbagai kisah dalam buku ini membuat mudah dipahami. Bahkan,gaya bahasa yang membumi memudahkan merasakan adanya kejutan yang hadir dalam setiap cerita. Semuanya dituturkan dengan lurus, apa adanya, dan sederhana. Buku kumpulan cerpen kedua Happy Salma setebal 110 halaman ini bisa didapatkan di toko buku Leksika sekaligus untuk melengkapi cerpen pertama milik artis asal Sukabumi ini.
Dari buku ini,pembaca bisa memahami berbagai realitas kehidupan yang pahit tanpa harus mengernyitkan dahi, sekaligus menjadi bacaan yang menghibur. Buku ini lebih menarik dengan dilengkapi ilustrasi yang pas sesuai dengan tema setiap cerita yang dimuat. Ilustrasi ini mempermudah pembaca membayangkan keadaan tokoh yang menjadi sosok utama dalam cerita tersebut. (wasis wibowo)
Sumber: Koran Sindo, Senin 3 November 2008
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/183122/36/
SETELAH meluncurkan buku antologi cerita pendek (cerpen) pertama yang berjudul Pulang pada 2006,Happy Salma kembali menunjukkan produktivitasnya dalam menulis.
Artis yang masuk dalam nominasi Khatulistiwa Literary Award 2007, sekarang meluncurkan kembali buku kumpulan cerpennya yang kedua berjudul Telaga Fatamorgana. Dalam dua belas cerita pendek yang dimuat dalam buku yang diterbitkan oleh Penerbit Koekoesan ini, Happy Salma memotret berbagai kisah manusia yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Semua ditulis dengan cara yang sederhana dan sudut pandang seorang perempuan yang dikenal sebagai makhluk dengan perasaan begitu halus. Bisa sebagai seorang ibu yang berusaha melindungi anak-anaknya, seorang istri yang setia kepada suaminya, atau seorang anak yang manja kepada kedua orangtuanya. Ada juga seorang kakak yang berusaha mengemong adiknya, maupun seorang gadis pemimpi yang juga naif.
Ketika menghadapi kesulitan dan rintangan,dihadapi dengan tabah meski berderai air mata.Menjalani kerasnya kehidupan dengan kepiluan. Menatap masa dengan fantasi indah yang melenakan sekaligus mistis. Dari sini,pembaca bisa mendapatkan berbagai kisah yang terjadi dalam keseharian bak fatamorgana. Beberapa kisah yang tak masuk, seakan menjadi begitu nyata.
Meski seakan terkesan agak melompat-lompat, dengan kesederhanaan penuturan berbagai kisah dalam buku ini membuat mudah dipahami. Bahkan,gaya bahasa yang membumi memudahkan merasakan adanya kejutan yang hadir dalam setiap cerita. Semuanya dituturkan dengan lurus, apa adanya, dan sederhana. Buku kumpulan cerpen kedua Happy Salma setebal 110 halaman ini bisa didapatkan di toko buku Leksika sekaligus untuk melengkapi cerpen pertama milik artis asal Sukabumi ini.
Dari buku ini,pembaca bisa memahami berbagai realitas kehidupan yang pahit tanpa harus mengernyitkan dahi, sekaligus menjadi bacaan yang menghibur. Buku ini lebih menarik dengan dilengkapi ilustrasi yang pas sesuai dengan tema setiap cerita yang dimuat. Ilustrasi ini mempermudah pembaca membayangkan keadaan tokoh yang menjadi sosok utama dalam cerita tersebut. (wasis wibowo)
Sumber: Koran Sindo, Senin 3 November 2008
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/183122/36/
8 Langkah Ajaib Menuju Langit – Rahasia Dahsyat Meraih Impian
Talk Show & Jumpa Victor Asih
Hari/Tanggal: Sabtu, 31 Januari 2009
Waktu : Pk. 16.00-18.00 WIB
Tempat : Leksika Rawamangun Square Lt.3, Jl.Pegambiran no.55 (Giant Rawamangun, ex Artomoro, 100m dari terminal)
Penulis: Victor Asih
Penerbit: Penerbit Andi, Yogyakarta, 2008
harga unik Rp. 38.888,-
Buku 8 Langkah Ajaib Menuju Langit ini berisi 8 langkah panduan praktis yang dapat menuntun kita menuju ‘langit kesuksesan’, di mana kita dapat menggapai impian kita yang sudah digantung setinggi langit, dan menciptakan “surga kecil” dalam kehidupan di dunia saat ini.. Victor Asih, penulis buku ini mencoba untuk membagikan beberapa tip menarik untuk mengatasi berbagai keterpurukan yang membuat banyak orang kehilangan semangat hidup dan pesimis memandang masa depannya.Buku ini memberi inspirasi, motivasi, dan mengajarkan langkah-langkah praktis untuk mewujudkan impian dengan mengambil pengalaman dari kisah-kisah nyata yang dialami penulis dalam kehidupannya. Buku 8 Langkah Ajaib ini unik dengan angka serba ‘8’ dijual dengan harga unik Rp. 38.888,- Buku dengan backcover 8 endorser dari berbagai kalangan profesi ini terdiri dari 8 bab dan 188 halaman isi dan dicetak limited edition 8.888 exemplar oleh Penerbit Andi.
Dapatkan buku 8 Langkah Ajaib Menuju ke Langit – Rahasia Dahsyat Meraih Impian di toko buku Leksika, atau telp Layanan PESAN ANTAR.
>> Leksika Lenteng Agung telp.(021) 780-6566
>> Leksika Rawamangun telp.(021) 4786-9277
Hari/Tanggal: Sabtu, 31 Januari 2009
Waktu : Pk. 16.00-18.00 WIB
Tempat : Leksika Rawamangun Square Lt.3, Jl.Pegambiran no.55 (Giant Rawamangun, ex Artomoro, 100m dari terminal)
Penulis: Victor Asih
Penerbit: Penerbit Andi, Yogyakarta, 2008
harga unik Rp. 38.888,-
Buku 8 Langkah Ajaib Menuju Langit ini berisi 8 langkah panduan praktis yang dapat menuntun kita menuju ‘langit kesuksesan’, di mana kita dapat menggapai impian kita yang sudah digantung setinggi langit, dan menciptakan “surga kecil” dalam kehidupan di dunia saat ini.. Victor Asih, penulis buku ini mencoba untuk membagikan beberapa tip menarik untuk mengatasi berbagai keterpurukan yang membuat banyak orang kehilangan semangat hidup dan pesimis memandang masa depannya.Buku ini memberi inspirasi, motivasi, dan mengajarkan langkah-langkah praktis untuk mewujudkan impian dengan mengambil pengalaman dari kisah-kisah nyata yang dialami penulis dalam kehidupannya. Buku 8 Langkah Ajaib ini unik dengan angka serba ‘8’ dijual dengan harga unik Rp. 38.888,- Buku dengan backcover 8 endorser dari berbagai kalangan profesi ini terdiri dari 8 bab dan 188 halaman isi dan dicetak limited edition 8.888 exemplar oleh Penerbit Andi.
Dapatkan buku 8 Langkah Ajaib Menuju ke Langit – Rahasia Dahsyat Meraih Impian di toko buku Leksika, atau telp Layanan PESAN ANTAR.
>> Leksika Lenteng Agung telp.(021) 780-6566
>> Leksika Rawamangun telp.(021) 4786-9277
Label:
8 Langkah ajaib,
toko buku Leksika,
victor asih
LEKRA TAK MEMBAKAR BUKU: Suara Senyap Lembah Kebudayaan Harian Rakjat
Penulis: Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M Dahlan
Penerbit: Merekesumba, Jogjakarta
Terbit: Okt 2008, 581 halaman
Harga : Rp 70.000
Ada yang hilang dari sejarah dunia kebudayaan Indonesia. Kehilangan itu memakan waktu hingga 15 tahun. Selama lebih dari 30 tahun terakhir, peran Lembaga Kebudayaan Rakyat alias Lekra pada 1950-1965 telah dihapuskan.
Buku ini mencoba menjelaskan kerja-kerja kreatif yang dihasilkan para pekerja kebudayaan di Lekra dengan seluruh afiliasi ideologisnya, termasuk dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Penulis menemukan lebih dari 15 ribu artikel kebudayaan yang diriset dari Harian Rakjat, Warta Bakti, Terompet Masjarakat, dan Bintang Timur di perpustakaan di Jakarta dan di Yogyakarta di ruangan bergembok dengan peringatan "Bacaan Terlarang!".
Sekaligus ini menjadi referensi bahwa Lekra tak hanya mengurus polemik tak berkesudahan dengan pengusung Manifes Kebudayaan, dan melupakan aspek kerja seni lainnya. Mulai dari seni pertunjukan, wayang, ludruk, reog, seni tari, seni rupa, musik, film, sastra, buku, sampai sikap-sikap kebudayaan secara umum.
Di era Demokrasi Terpimpin (1959-1965), langit kebudayaan Indonesia dikuasai oleh Lekra dengan mengusung panji-panji agar semuanya diabdikan untuk mencapai tujuan revolusi yang belum rampung. Buku ini mencoba mengungkap kembali apa sebenarnya yang terjadi di era yang sarat gesekan itu. (Prof. Dr. M. Syafii Maarif, guru besar sejarah, cendekiawan Muslim dan mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta penerima Magsaysay Award 2008)
Kalau mau jujur, di masa Lekra-lah budaya kerakyatan itu menemukan "masa keemasan"-nya. Hidup dan sangat bergairah. Di sana kebudayaan diarahkan sepenuhnya pada pemihakan yang jelas-tegas kepada kaum yang tertindas. Apalagi konsepsi "seni untuk Rakyat" dalam konteks yang kongkrit itu didukung oleh koran progresif seperti Harian Rakjat. Jurnalisme yang terang-terangan memproklamasikan diri berpihak pada kaum tertindas dan menentang secara terbuka filsafat-filsafat yang meracuni kebudayaan masyarakat. Koran ini juga yang dengan sadar menyediakan pentas seluas-luasnya untuk menampung pikiran-pikiran kebudayaan seperti sajak, esei, cerita pendek, drama, dan sebagainya,yang barangkali tak dimiliki koran-koran lain untuk masanya. Buku ini berusaha menunjukan bagaimana jalan kebudayaan rakyat itu dikelola secara seksama dengan menampilkan kekayaan wacana, refleksi, perdebatan budaya, lepas dari soal bahwa kemudian ideologi itu salah atau benar. Maka buku ini patut dibaca agar kita bisa menajamkan kembali pikiran budaya kita yang tak terlepas dari kepentingan rakyat.Sebab selama tak ada pemihakan yang jelas, selama itu pula seni untuk rakyat tak ada. (Dr. Sindhunata, budayawan dan penulis sejumlah buku)
Dapatkan buku Lekra Tak Membakar Buku di toko buku Leksika, atau telpon LAYANAN PESAN ANTAR:
•Jl. Raya Lenteng Agung No.101 (Depan PDIP) Jakarta Selatan
Telp (021) 780 6566 (hunting)
•Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (Ex Artomoro,
100 meter dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur.
Telp (021) 4786-9277 (hunting)
Penerbit: Merekesumba, Jogjakarta
Terbit: Okt 2008, 581 halaman
Harga : Rp 70.000
Ada yang hilang dari sejarah dunia kebudayaan Indonesia. Kehilangan itu memakan waktu hingga 15 tahun. Selama lebih dari 30 tahun terakhir, peran Lembaga Kebudayaan Rakyat alias Lekra pada 1950-1965 telah dihapuskan.
Buku ini mencoba menjelaskan kerja-kerja kreatif yang dihasilkan para pekerja kebudayaan di Lekra dengan seluruh afiliasi ideologisnya, termasuk dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Penulis menemukan lebih dari 15 ribu artikel kebudayaan yang diriset dari Harian Rakjat, Warta Bakti, Terompet Masjarakat, dan Bintang Timur di perpustakaan di Jakarta dan di Yogyakarta di ruangan bergembok dengan peringatan "Bacaan Terlarang!".
Sekaligus ini menjadi referensi bahwa Lekra tak hanya mengurus polemik tak berkesudahan dengan pengusung Manifes Kebudayaan, dan melupakan aspek kerja seni lainnya. Mulai dari seni pertunjukan, wayang, ludruk, reog, seni tari, seni rupa, musik, film, sastra, buku, sampai sikap-sikap kebudayaan secara umum.
Di era Demokrasi Terpimpin (1959-1965), langit kebudayaan Indonesia dikuasai oleh Lekra dengan mengusung panji-panji agar semuanya diabdikan untuk mencapai tujuan revolusi yang belum rampung. Buku ini mencoba mengungkap kembali apa sebenarnya yang terjadi di era yang sarat gesekan itu. (Prof. Dr. M. Syafii Maarif, guru besar sejarah, cendekiawan Muslim dan mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta penerima Magsaysay Award 2008)
Kalau mau jujur, di masa Lekra-lah budaya kerakyatan itu menemukan "masa keemasan"-nya. Hidup dan sangat bergairah. Di sana kebudayaan diarahkan sepenuhnya pada pemihakan yang jelas-tegas kepada kaum yang tertindas. Apalagi konsepsi "seni untuk Rakyat" dalam konteks yang kongkrit itu didukung oleh koran progresif seperti Harian Rakjat. Jurnalisme yang terang-terangan memproklamasikan diri berpihak pada kaum tertindas dan menentang secara terbuka filsafat-filsafat yang meracuni kebudayaan masyarakat. Koran ini juga yang dengan sadar menyediakan pentas seluas-luasnya untuk menampung pikiran-pikiran kebudayaan seperti sajak, esei, cerita pendek, drama, dan sebagainya,yang barangkali tak dimiliki koran-koran lain untuk masanya. Buku ini berusaha menunjukan bagaimana jalan kebudayaan rakyat itu dikelola secara seksama dengan menampilkan kekayaan wacana, refleksi, perdebatan budaya, lepas dari soal bahwa kemudian ideologi itu salah atau benar. Maka buku ini patut dibaca agar kita bisa menajamkan kembali pikiran budaya kita yang tak terlepas dari kepentingan rakyat.Sebab selama tak ada pemihakan yang jelas, selama itu pula seni untuk rakyat tak ada. (Dr. Sindhunata, budayawan dan penulis sejumlah buku)
Dapatkan buku Lekra Tak Membakar Buku di toko buku Leksika, atau telpon LAYANAN PESAN ANTAR:
•Jl. Raya Lenteng Agung No.101 (Depan PDIP) Jakarta Selatan
Telp (021) 780 6566 (hunting)
•Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (Ex Artomoro,
100 meter dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur.
Telp (021) 4786-9277 (hunting)
Jumat, 31 Oktober 2008
Kekuatan Asma'ul Husna Meraih Sukses
UNTUK meraih kesuksesan dalam berbagai segi kehidupan, mulai bisnis,karier,sampai kehidupan keluarga, diperlukan usaha yang keras.
Usaha secara konvensional untuk meraih kesuksesan terdiri atas strategi yang baik, kemampuan yang andal, dan tindakan yang konsisten. Agar ikhtiar untuk meraih kesuksesan semakin kuat, diperlukan doa-doa yang baik dan mustajab.
Bagi umat muslim, salah satu doa yang makbul untuk memperbesar peluang meraih sukses adalah dengan membaca asmaul husna atau nama-nama Allah SWT yang indah dan mulia. Dalam buku Sukses Besar dengan Intervensi Allah karya Dr Muhammad Syafii Antonio MEc (Nio Gwan Chung) dijelaskan secara sederhana dan praktis bagaimana berdoa dengan membaca asmaul husna.
Buku yang diterbitkan Tazkia Publishing dan bisa diperoleh di Toko Buku Leksika ini dilengkapi doa-doa berdasarkan 99 nama Allah SWT,untuk meminta pertolongan Sang Khalik dalam menggapai kesuksesan dalam hidup. (wasis wibowo)
Sumber: Koran Sindo, Jumat 31 Oktober 2008 hal.34. http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/182407/36/
Kamis, 30 Oktober 2008
Gaya Hidup: Yang Cozy buat Pemburu Buku
Memasarkan buku dengan hanya memajang rapi di rak yang ditunggui penjaga terasa kuno. Gantinya adalah toko buku yang terintegrasi dengan layanan yang menyenangkan buat pembeli. Sofa-sofa yang nyaman atau kafe kecil misalnya. Kita tentu ingat, beberapa tahun lalu jaringan QB World menggebrak Jakarta dengan konsep yang mengedepankan kenyamanan. Lalu Bukafe. Aksara, yang melengkapi salah satu tokonya dengan bilik yang bisa dipakai untuk mendongeng, pun demikian.
Belakangan, di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Leksika Bookstore cukup menyita perhatian. Toko seluas 1.300 meter persegi yang berdiri sejak Juli lalu ini sangat diakrabi kalangan mahasiswa di jalur bercokolnya sederet kampus ternama. Bangunannya terdiri atas empat lantai. Di bagian depan, pepohonan rindang langsung menyambut pengunjung. Begitu masuk, interiornya terasa cozy namun funky dengan dominasi warna putih pada dinding dan cokelat pada lantai. Rak-rak bukunya berupa lemari kayu berdesain retro-modern serasa di perpustakaan kuno Mediterania.
"Tak hanya menyediakan koleksi buku lengkap, kami mengusung konsep yang disesuaikan dengan tuntutan masa kini, bookstore is lifestyle," kata Agus Manuntun, Manajer Leksika Bookstore, akhir pekan lalu. Dia menjelaskan, tempatnya menyediakan beragam jenis buku serta alat tulis lokal dan impor. Suasana nyaman yang memberikan keleluasaan bagi pengunjung diutamakan. Serasa di rumah sendiri. Ditemani pelayan yang ramah, cerdas, dan berpenampilan funky yang menawarkan keakraban siap membantu mencari buku. "Pelayan di sini funky nan modis supaya dekat dengan pengunjung." Agar pengunjung betah, tersedia fasilitas kafe dan koneksi Wi-Fi. Tidak mengherankan, sejumlah pengunjung yang membawa setumpuk buku (belum tentu dibeli), memelototi laptop mereka. "Pengunjung yang tidak membawa laptop tapi ingin berselancar ke dunia maya bisa mempergunakan area Internet gratis yang disediakan di sini," ujar Agus lagi.
Butik buku ini juga mengusung konsep eco green, yang mendukung gerakan ramah lingkungan. "Semua tecermin dari pernik yang ada di sini seperti penempatan tangga untuk mengurangi pemakaian energi listrik dan menjadi pilihan sehat sebagai kegiatan olahraga," ujar Agus, yang delapan tahun pernah berkarier di sebuah toko buku besar di Indonesia. Keleluasaan memang sengaja diberikan kepada pengunjung, ditemani musik enak. Mereka yang datang hanya untuk melihat-lihat dan belum memutuskan untuk membeli buku juga dipersilakan menikmati semua kenyamanan tersebut. Di bagian luar terdapat restoran kecil yang tak kalah nyaman. "Aku senang berada di bagian luar. Sebelum memutuskan membeli, aku boleh membaca buku, dengan jaminan tidak rusak atau kotor, sambil bersantap siang ditemani semilir angin dan suasana asri di sekelilingnya," tutur Anggoro, mahasiswa ekonomi Universitas Indonesia yang rutin datang.
Yang suka berada di dalam juga tak perlu khawatir. Sebab, di setiap ruangan terdapat pot-pot bunga. Tidak hanya memburu buku, di sini juga bisa menjelajahi dunia maya dan ngendon di Leksikafe di lantai tiga yang menyediakan minuman dan camilan. "Area ini sering dipakai sebagai tempat belajar kelompok atau diskusi," tutur Agus. Di jelaskannya, semua koleksi di sini selalu aktual berupa buku-buku terbaru lokal, nasional, hingga mancanegara. Tersedia pula ruang komunitas para anggota dengan beragam kegiatan. Harganya beragam, ada yang Rp 3.000 ada pula yang Rp 800 ribu ke atas. Leksika buka Senin sampai Minggu pukul 09.00-21.00 WIB.
Konsep toko buku modern memang berkembang. Menurut penulis dan pencinta buku Nova Riyanti Yusuf, ada tuntutan euphoria baru toko buku dikemas one stop shopping. "Buku sudah menjadi gaya hidup yang harus diramu dengan kehadiran kafe, dunia maya, pertunjukan musik dan pernik lainnya," ucapnya. Nah, Anda siap berlama-lama memburu buku di sini? HADRIANI P
Sumber: Koran Tempo, Jumat 31 Oktober 2008. http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/10/31/Gaya_Hidup/krn.20081031.146540.id.html
Belakangan, di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Leksika Bookstore cukup menyita perhatian. Toko seluas 1.300 meter persegi yang berdiri sejak Juli lalu ini sangat diakrabi kalangan mahasiswa di jalur bercokolnya sederet kampus ternama. Bangunannya terdiri atas empat lantai. Di bagian depan, pepohonan rindang langsung menyambut pengunjung. Begitu masuk, interiornya terasa cozy namun funky dengan dominasi warna putih pada dinding dan cokelat pada lantai. Rak-rak bukunya berupa lemari kayu berdesain retro-modern serasa di perpustakaan kuno Mediterania.
"Tak hanya menyediakan koleksi buku lengkap, kami mengusung konsep yang disesuaikan dengan tuntutan masa kini, bookstore is lifestyle," kata Agus Manuntun, Manajer Leksika Bookstore, akhir pekan lalu. Dia menjelaskan, tempatnya menyediakan beragam jenis buku serta alat tulis lokal dan impor. Suasana nyaman yang memberikan keleluasaan bagi pengunjung diutamakan. Serasa di rumah sendiri. Ditemani pelayan yang ramah, cerdas, dan berpenampilan funky yang menawarkan keakraban siap membantu mencari buku. "Pelayan di sini funky nan modis supaya dekat dengan pengunjung." Agar pengunjung betah, tersedia fasilitas kafe dan koneksi Wi-Fi. Tidak mengherankan, sejumlah pengunjung yang membawa setumpuk buku (belum tentu dibeli), memelototi laptop mereka. "Pengunjung yang tidak membawa laptop tapi ingin berselancar ke dunia maya bisa mempergunakan area Internet gratis yang disediakan di sini," ujar Agus lagi.
Butik buku ini juga mengusung konsep eco green, yang mendukung gerakan ramah lingkungan. "Semua tecermin dari pernik yang ada di sini seperti penempatan tangga untuk mengurangi pemakaian energi listrik dan menjadi pilihan sehat sebagai kegiatan olahraga," ujar Agus, yang delapan tahun pernah berkarier di sebuah toko buku besar di Indonesia. Keleluasaan memang sengaja diberikan kepada pengunjung, ditemani musik enak. Mereka yang datang hanya untuk melihat-lihat dan belum memutuskan untuk membeli buku juga dipersilakan menikmati semua kenyamanan tersebut. Di bagian luar terdapat restoran kecil yang tak kalah nyaman. "Aku senang berada di bagian luar. Sebelum memutuskan membeli, aku boleh membaca buku, dengan jaminan tidak rusak atau kotor, sambil bersantap siang ditemani semilir angin dan suasana asri di sekelilingnya," tutur Anggoro, mahasiswa ekonomi Universitas Indonesia yang rutin datang.
Yang suka berada di dalam juga tak perlu khawatir. Sebab, di setiap ruangan terdapat pot-pot bunga. Tidak hanya memburu buku, di sini juga bisa menjelajahi dunia maya dan ngendon di Leksikafe di lantai tiga yang menyediakan minuman dan camilan. "Area ini sering dipakai sebagai tempat belajar kelompok atau diskusi," tutur Agus. Di jelaskannya, semua koleksi di sini selalu aktual berupa buku-buku terbaru lokal, nasional, hingga mancanegara. Tersedia pula ruang komunitas para anggota dengan beragam kegiatan. Harganya beragam, ada yang Rp 3.000 ada pula yang Rp 800 ribu ke atas. Leksika buka Senin sampai Minggu pukul 09.00-21.00 WIB.
Konsep toko buku modern memang berkembang. Menurut penulis dan pencinta buku Nova Riyanti Yusuf, ada tuntutan euphoria baru toko buku dikemas one stop shopping. "Buku sudah menjadi gaya hidup yang harus diramu dengan kehadiran kafe, dunia maya, pertunjukan musik dan pernik lainnya," ucapnya. Nah, Anda siap berlama-lama memburu buku di sini? HADRIANI P
Sumber: Koran Tempo, Jumat 31 Oktober 2008. http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/10/31/Gaya_Hidup/krn.20081031.146540.id.html
Label:
koran tempo,
leksika bookstore,
toko buku
Senin, 27 Oktober 2008
Rahasia Sukses Para Pemimpin Terhebat
Sunday, 26 October 2008
GENERAL Electric (GE) yang telah berusia sekitar 128 tahun kini tumbuh menjadi perusahaan raksasa yang tertua sekaligus terdepan dalam bidang manajerial, teknologi, dan keuangan.
Walaupun pada awal didirikan dikenal sebagai perusahaan yang bergelut di bidang listrik dan penerangan. Tentunya sebuah prestasi yang luar biasa dan sulit dicarikan tandingannya. Di mana sebuah perusahaan bisa berumur panjang—melampaui satu abad— dan mampu konsisten mempertahankan prestasi menjadi yang terbaik. Salah satu kunci sukses GE ada pada sosok pemimpin.
Dari sembilan orang yang pernah memimpin GE, mulai era Thomas Alva Edison (1879-1892) sampai Jeff Immelt (2001-sekarang), semua dikenal piawai dalam mengendalikan roda perusahaan. Kesuksesan melestarikan prestasi GE sampai sekarang juga membuat mereka dikenal sebagai jawaranya para pemimpin.
Mereka semua—Thomas Alva Edison, Charles Coffin/Edwin Rice (1892-1922), Gerard Swope/Owen D Young (1922- 1940), Charlie Wilson/Phil Reed (1940- 1950), Ralph Cordiner/Reed (1950- 1963), Fred Borch (1963-1972), Reginald Jones (1972-1981), John ‘Jack’ Welch (1981-2001), Jeff Immelt (2001-sekarang)— memiliki kesamaan, yaitu dikenal sebagai pemimpin jempolan.
Walaupun masing-masing memiliki pola, gaya, dan karakteristik yang berbeda, ada satu frame yang membuat kepemimpinan mereka tetap berkesinambungan. Rahasia sukses mereka dalam melanggengkan GE dirangkum dalam satu kata sederhana,yaitu LATIN.Kata Latin adalah akronim dari leadership (kepemimpinan), adaptability (kemampuan beradaptasi),talent(berbakat),influence (pengaruh), dan network (jaringan kerja sama).
Frame itu begitu fleksibel sehingga pemimpin GE mampu dengan prigel menerjemahkannya dalam menghadapi kondisi dan tantangan yang dihadapi masa kepemimpinannya masingmasing.
Dengan Leadership, GE mampu memutuskan kapan memilih pemimpin yang tepat, tampil pada saat yang tepat, dan masa jabatan yang tepat. Adaptability, GE selalu mau berubah meski dalam posisi unggul. Talent, GE mengembangkan sumber daya manusia yang cakap dari dalam dan menginvestasikan secara baik sistem mengelola SDM yang andal.
Influence,GE berani mengambil sikap yang tak populer seperti beroposisi dengan pemerintah atau bersinergi dengan organisasi buruh demi mencapai tujuan. Terakhir tentang Network, GE secara konsisten dan disiplin menjalankan kebijakan dan sistem yang diterapkan.
Dengan frame LATIN ini,para pemimpin GE begitu lincah menjalankan mengelola perusahaan. Para pemimpin GE begitu kreatif dan inovatif melahirkan produk atau sistem manajerial yang baru. Pada masa Charles Coffin/Edwin Rice untuk pertama kali dikembangkan sistem kepemimpinan kolektif dan membentuk lembaga pelatihan serta penelitian pada 1900 yang dipertahankan sampai sekarang.
Dengan LATIN para pemimpin GE pun begitu leluasa dalam berkreasi tanpa takut gagal sekaligus bersedia dikoreksi. Seperti pada era Fred Borch, dia secara terbuka mengaku salah ketika menerapkan manajemen berdasarkan tujuan (management by objetives/MBO) yang mengakibatkan banyak kelalaian, salah perhitungan, dan menghadirkan berbagai kejutan tak menyenangkan.
Dia mengubah dengan manajemen sistem perencanaan strategis yang diterapkan pada setiap unit terkecil.Dengan sistem baru itu, kelemahan MBO yang tidak melakukan evaluasi strategi bisnis dan hanya diserahkan kepada keputusan manajer operasional, bisa diperbaiki. Evaluasi manajemen senior yang hanya untuk kepentingan laporan keuangan dalam MBO pun diubah total.
Alhasil produk yang dilahirkan GE pun tak terbatas pada pengadaan listrik dan penerangan. GE menjadi perusahaan serbabisa yang menelurkan produk inovatif, seperti pengembangan listrik nuklir, membuat penggerak pesawat jet pertama, mengelola lembaga keuangan, dan membuat berbagai peralatan militer sampai rumah tangga.
Dengan sistem manajemen yang tangguh, para pemimpin GE kerap diminta untuk membantu pemerintah Amerika Serikat dalam mengelola sebuah proyek demi kepentingan negara. Banyak hal lain yang positif dan sikap elegan para pemimpin GE yang bisa diadopsi dalam buku The Secret To GE Success karya Williams E Rothschild.
Buku yang telah diterjemahkan Penerbit Salemba Empat dan bisa didapatkan di Toko Buku Leksika ini, mengupas secara objektif keberhasilan dan kegagalan para pemimpin GE. Rothschild yang merupakan bekas salah satu manajer di GE membuatnya mudah dan begitu gamblang menuturkan gaya kepemimpinan di GE selama 128 tahun.
Bagaimana para pemimpin GE mau terus menguji dan mengubah sikap terhadap sebuah kemapanan agar terus menjadi yang terdepan. Serta, sikapsikap humanis dalam berinteraksi dengan karyawan, pelanggan, dan investor, untuk berbagi kesejahteraan. Hal itu membuat GE teruji sebagai perusahaan yang langgeng dengan budaya evolusi bukan karena konspirasi. Inti kekuatan para pemimpin GE adalah mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan tantangan yang dihadapi.
Mereka pun mampu secara selektif mengambil keputusan yang kuat dan memenuhi harapan banyak orang. Dengan kepemimpinan yang kolektif keputusan diambil sebaik mungkin dengan pertimbangan berbagai pihak, termasuk dari luar. Hal itu sekaligus meminimalisasi kesalahan dan memperkecil dampak negatif yang bisa mengejutkan perusahaan.
Pola LATIN yang diterapkan di GE sangat cocok bagi budaya kerja di sana dan jadi pelajar menarik bagi banyak orang yang menjadi pemimpin. Mungkin tak perlu mengadopsinya secara keseluruhan, tapi mengadaptasi bagian-bagian yang tepat sesuai dengan budaya di perusahaan kita. (wasis wibowo)
sumber: Koran Seputar Indonesia, Senin 27 Oktober 2008 hal.41
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/181108/36/
Label:
GE,
Jack Welch,
Salemba Empat,
toko buku Leksika
Jumat, 24 Oktober 2008
Ramalan Rich Dad tentang Kehancuran Bursa Saham
Robert T. Kiyosaki, Sharon L. Lechter
Harga Normal Rp.55.000,-
(cek harga http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=EKXI3359&kat=3 )
Turun Harga Rp.30.000,-
Diskon 50% Rp.15.000,-
DAMPAK krisis keuangan di Amerika terhadap perekonomian global semakin serius. Bahkan Bank Indonesia mengakui krisis yang terjadi di luar prediksi mereka. Saham di Bursa Efek Jakarta diberitakan rontok secara drastis pada awal Oktober kemarin. BEJ pun menutup perdagangan saham selama tiga hari. Pemerintah mengatakan bahwa krisis keuangan di AS akan memberi dua dampak kepada Indonesia, keterbatasan likuiditas dan perlambatan ekonomi. Dampak tersebut akan dirasakan dalam kurun waktu enam bulan hingga satu tahun. Dalam buku Rich Dad's Prophecy, ayah kaya telah meramalkan kehancuran bursa saham. Simak alasan-alasan yang ada di balik kehancuran dan bagaimana cara terbaik untuk mengamankan kekayaan dan menarik keuntungan dari kejadian itu.
Rich Dad's Prophecy
Ramalan Ayah Kaya tentang Kehancuran Bursa Saham dan Program Pensiun Anda... dan Strategis Mempersiapkan Diri untuk Meraih Keuntungan dari Kondisi itu. Rich Dad's Prophency akan menunjukkan pada Anda begaimana pendanaan pensiun akan mempengaruhi kita semua, berapa pun usia kita atau di mana pun kita tinggal, dalam waktu yang tidak lama lagi. Dan sesudah mengungkapka alasan-alasan yang ada di balik kehancuran yang akan datang itu, Kiyosaki akan menunjukkan cara-cara terbaik untuk mengamankan kekayaan dan menarik keuntungan dari kejadian-kejadian yang akan datang itu. Pelajarilah:
# Bagaimana ketakutan-ketakutan, impian-impian, dan tindakan-tindakan dari jutaan pekerja sekarang ini akan mengendalikan masa depan ekonomi
# Mengapa nasihat lama investasi "Beli, kuasai, dan diversifikasi" bisa mengarah pada bencana finansial
# Bagaimana boom pasar saham yang lain akan terjadi sebelum kehancuran besar itu -- dan kapan itu akan terjadi menurut ramalan ayah kaya
# Bagaimana membangun kapal finansial pribadi Anda sendiri dan bertahan di tengah amukan badai ekonomi di masa depan -- dengan menemukan investasi-investasi favorit ayah kaya, termasuk dana-dana bebas pajak yang bisa memberikan retur tinggi.
RICH DAD'S PROPHENCY tidak sekadar meyakinkan Anda tentang akan datangnya bencana pasar saham. Buku ini akan menunjukkan pada Anda bagaimana membangun kapal finansial Anda sendiri yang akan dipastikan akan mampu menahan badai sekaligus menangguk keuntungan dari badai itu. Dan meraup keuntungan besar!
Dapatkan Buku Rich Dad's Propecy dengan harga sangat spesial Rp.15.000,- hanya di toko buku Leksika atau hubungi Layanan Pesan Antar.
Jl. Raya Lenteng Agung No.101 (Depan PDIP) Jakarta Selatan Telp 780 6566
Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (Ex Artomoro, 100 meter dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur. Telp 4786-9277
Harga Normal Rp.55.000,-
(cek harga http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=EKXI3359&kat=3 )
Turun Harga Rp.30.000,-
Diskon 50% Rp.15.000,-
DAMPAK krisis keuangan di Amerika terhadap perekonomian global semakin serius. Bahkan Bank Indonesia mengakui krisis yang terjadi di luar prediksi mereka. Saham di Bursa Efek Jakarta diberitakan rontok secara drastis pada awal Oktober kemarin. BEJ pun menutup perdagangan saham selama tiga hari. Pemerintah mengatakan bahwa krisis keuangan di AS akan memberi dua dampak kepada Indonesia, keterbatasan likuiditas dan perlambatan ekonomi. Dampak tersebut akan dirasakan dalam kurun waktu enam bulan hingga satu tahun. Dalam buku Rich Dad's Prophecy, ayah kaya telah meramalkan kehancuran bursa saham. Simak alasan-alasan yang ada di balik kehancuran dan bagaimana cara terbaik untuk mengamankan kekayaan dan menarik keuntungan dari kejadian itu.
Rich Dad's Prophecy
Ramalan Ayah Kaya tentang Kehancuran Bursa Saham dan Program Pensiun Anda... dan Strategis Mempersiapkan Diri untuk Meraih Keuntungan dari Kondisi itu. Rich Dad's Prophency akan menunjukkan pada Anda begaimana pendanaan pensiun akan mempengaruhi kita semua, berapa pun usia kita atau di mana pun kita tinggal, dalam waktu yang tidak lama lagi. Dan sesudah mengungkapka alasan-alasan yang ada di balik kehancuran yang akan datang itu, Kiyosaki akan menunjukkan cara-cara terbaik untuk mengamankan kekayaan dan menarik keuntungan dari kejadian-kejadian yang akan datang itu. Pelajarilah:
# Bagaimana ketakutan-ketakutan, impian-impian, dan tindakan-tindakan dari jutaan pekerja sekarang ini akan mengendalikan masa depan ekonomi
# Mengapa nasihat lama investasi "Beli, kuasai, dan diversifikasi" bisa mengarah pada bencana finansial
# Bagaimana boom pasar saham yang lain akan terjadi sebelum kehancuran besar itu -- dan kapan itu akan terjadi menurut ramalan ayah kaya
# Bagaimana membangun kapal finansial pribadi Anda sendiri dan bertahan di tengah amukan badai ekonomi di masa depan -- dengan menemukan investasi-investasi favorit ayah kaya, termasuk dana-dana bebas pajak yang bisa memberikan retur tinggi.
RICH DAD'S PROPHENCY tidak sekadar meyakinkan Anda tentang akan datangnya bencana pasar saham. Buku ini akan menunjukkan pada Anda bagaimana membangun kapal finansial Anda sendiri yang akan dipastikan akan mampu menahan badai sekaligus menangguk keuntungan dari badai itu. Dan meraup keuntungan besar!
Dapatkan Buku Rich Dad's Propecy dengan harga sangat spesial Rp.15.000,- hanya di toko buku Leksika atau hubungi Layanan Pesan Antar.
Jl. Raya Lenteng Agung No.101 (Depan PDIP) Jakarta Selatan Telp 780 6566
Rawamangun Square Lt.3, Jl. Pegambiran No.55 (Ex Artomoro, 100 meter dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur. Telp 4786-9277
Label:
Rich Dad's Prophecy,
toko buku Leksika
Pojok Cozy Buat Si Lajang
Petti Lubis, Mutia Nugraheni
Jum'at, 24 Oktober 2008, 14:02 WIB
VIVAnews - Menikmati akhir pekan dengan jalan-jalan di mal pasti sering Anda lakukan. Kegiatan tersebut memang sangat mengasyikkan, tetapi tidak ada salahnya untuk pergi ke sebuah tempat baru.
Bayangkan Anda berada dalam toko buku yang nyaman dengan fasilitas kafe dan Wi-Fi ditemani suara gemericik air. Pasti sungguh mengasyikkan. Anda bisa tenggelam dalam kenyamanan membaca.
Kenyaman itu dapat Anda temui di Toko Buku Leksika. Terletak di jalan Raya Lenteng Agung, Leksika menawarkan konsep toko buku yang berbeda. Toko buku tidak lagi hanya sekedar menjual buku dan alat tulis tetapi juga membuat betah dan nyaman para pengunjungnya.
Dari penampilan gedung dan interior, toko buku ini juga tampil funky. Acara membaca pun makin mengasyikan karena diiringi musik.
Mengusung konsep Go Green, di Leksika ini, Anda akan menemui pot-pot pohon di dalam tokonya. Bahkan di lantai kuning toko tersebut, terdapat pohon yang cukup besar yang memberi nuansa alam saat Anda memasukinya. Suasana toko buku pun dibuat seasri mungkin, agar Anda bisa memilih-milih buku dengan nyaman.
Tidak hanya memburu buku baru, di sini Anda juga bisa menjelajahi dunia maya. Bila Anda lupa membawa notebook, jangan khawatir, di sini juga tersedia perangkat komputer yang bisa digunakan pengunjung. Selain itu, untuk menemani Anda bersantai di area toko buku juga hadir Leksikafe. Kedai ini menyediakan minuman dan camilan yang bisa menemani Anda membaca.
Meskipun dibuat senyaman mungkin, jangan sampai Anda lengah. Tengoklah ke kiri dan kanan siapa tahu ada pria menarik yang juga mencari buku. Jangan salah, saat ini banyak pria yang hobi nongkrong di toko buku, terutama di akhir pekan.
Jika Anda bertemu satu pria yang menarik perhatian Anda, jangan diam saja. Kirimkan sinyal, seperti melemparkan senyuman. Tak perlu malu menegurnya. Jika si dia membalas, cobalah ajak berdiskusi tentang buku favorit Anda. Di sinilah kesempatan Anda untuk menunjukkan 'isi otak'. Ingatlah, sebagian pria mengangap wanita pintar itu lebih seksi daripada wanita cantik. Jadi, jangan malu-malu mengungkapkan opini Anda.
Jikapun tidak menemukan Mr.Right di toko buku, Anda tidak rugi, kok. Setidaknya bisa mendapatkan ilmu baru dengan membaca buku, dan melengkapi koleksi buku Anda.
Toko Buku Leksika
Jl. Raya Lenteng Agung No.101-Jakarta Selatan
Telp. 780 6566
sumber: http://kosmo.vivanews.com/news/read/5065-pojok_cozy_buat_si_lajang
Jum'at, 24 Oktober 2008, 14:02 WIB
VIVAnews - Menikmati akhir pekan dengan jalan-jalan di mal pasti sering Anda lakukan. Kegiatan tersebut memang sangat mengasyikkan, tetapi tidak ada salahnya untuk pergi ke sebuah tempat baru.
Bayangkan Anda berada dalam toko buku yang nyaman dengan fasilitas kafe dan Wi-Fi ditemani suara gemericik air. Pasti sungguh mengasyikkan. Anda bisa tenggelam dalam kenyamanan membaca.
Kenyaman itu dapat Anda temui di Toko Buku Leksika. Terletak di jalan Raya Lenteng Agung, Leksika menawarkan konsep toko buku yang berbeda. Toko buku tidak lagi hanya sekedar menjual buku dan alat tulis tetapi juga membuat betah dan nyaman para pengunjungnya.
Dari penampilan gedung dan interior, toko buku ini juga tampil funky. Acara membaca pun makin mengasyikan karena diiringi musik.
Mengusung konsep Go Green, di Leksika ini, Anda akan menemui pot-pot pohon di dalam tokonya. Bahkan di lantai kuning toko tersebut, terdapat pohon yang cukup besar yang memberi nuansa alam saat Anda memasukinya. Suasana toko buku pun dibuat seasri mungkin, agar Anda bisa memilih-milih buku dengan nyaman.
Tidak hanya memburu buku baru, di sini Anda juga bisa menjelajahi dunia maya. Bila Anda lupa membawa notebook, jangan khawatir, di sini juga tersedia perangkat komputer yang bisa digunakan pengunjung. Selain itu, untuk menemani Anda bersantai di area toko buku juga hadir Leksikafe. Kedai ini menyediakan minuman dan camilan yang bisa menemani Anda membaca.
Meskipun dibuat senyaman mungkin, jangan sampai Anda lengah. Tengoklah ke kiri dan kanan siapa tahu ada pria menarik yang juga mencari buku. Jangan salah, saat ini banyak pria yang hobi nongkrong di toko buku, terutama di akhir pekan.
Jika Anda bertemu satu pria yang menarik perhatian Anda, jangan diam saja. Kirimkan sinyal, seperti melemparkan senyuman. Tak perlu malu menegurnya. Jika si dia membalas, cobalah ajak berdiskusi tentang buku favorit Anda. Di sinilah kesempatan Anda untuk menunjukkan 'isi otak'. Ingatlah, sebagian pria mengangap wanita pintar itu lebih seksi daripada wanita cantik. Jadi, jangan malu-malu mengungkapkan opini Anda.
Jikapun tidak menemukan Mr.Right di toko buku, Anda tidak rugi, kok. Setidaknya bisa mendapatkan ilmu baru dengan membaca buku, dan melengkapi koleksi buku Anda.
Toko Buku Leksika
Jl. Raya Lenteng Agung No.101-Jakarta Selatan
Telp. 780 6566
sumber: http://kosmo.vivanews.com/news/read/5065-pojok_cozy_buat_si_lajang
Rabu, 22 Oktober 2008
Leksika Story Telling & Mewarnai bersama Erlangga
Story Telling dan Lomba Mewarnai diadakan di Leksika Lenteng Agung tgl 21-22 Oktober 2008 dan di Leksika Rawamangun tgl 23-24 Oktober 2008. Acara ini bekerja sama dengan Penerbit Erlangga dan FunDoh. Gambar di atas adalah kegiatan Story Telling di Leksika Rawamangun tgl 23 Oktober 2008. Acara diisi dengan cerita dari Kak Mia, bernyanyi, kuis, bermain, bagi-bagi hadiah, dsb. Acara diikuti sekitar 150 anak dari berbagai TK. Dari data yang diperoleh anak-anak yang hadir berasal dari TK Permata Harapan, TK Pertiwi III, TK At-Taubah, TK RUKI, TK GKPI, TK Bahtera Ceria dan TK Nurul Jannah, dsb. Wah menyenangkan ya bermain dan belajar bersama Leksika.
Kamis, 09 Oktober 2008
2 Hari Spesial Member Leksika Diskon All Item & GRATIS Tis Tis...
Diskon 20% All item produk di toko buku Leksika, Sabtu-Minggu 1-2 November 2008. Belanja 250ribu GRATIS Tas Cantik. Jadi, segera catat buku-buku yang menjadi incaran Anda, bila perlu pesan dulu ke CSO supaya disimpankan. Program ini khusus untuk member Leksika dan berlaku di semua toko buku Leksika. Belum jadi member? Gampang! Selama masa promosi, cukup belanja 25ribu, GRATIS member card langsung jadi. Buruan ke Leksika atau hubungi Layanan Pesan Antar.
Ikuti juga Lomba Menyanyi kategori TK (umur 4-6 tahun) di Leksika Rawamangun tgl 1-2 Nov '08. Pendaftaran GRATIS di CSO telp 47869277, Ghia: 0856-1844163
Belanja 50ribu GRATIS Perdana Fren atau Happy khusus di 2 Hari Spesial Member 1-2 Nov 08.
>> Leksika Lenteng Agung, Jl.Raya Lenteng Agung, depan PDIP Jakarta Selatan telp.7806566
>> Leksika Rawamangun Square Lt.3, Jl.Pegambiran No.55 (ex Artomoro, 100m dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur telp. 47869277
Ikuti juga Lomba Menyanyi kategori TK (umur 4-6 tahun) di Leksika Rawamangun tgl 1-2 Nov '08. Pendaftaran GRATIS di CSO telp 47869277, Ghia: 0856-1844163
Belanja 50ribu GRATIS Perdana Fren atau Happy khusus di 2 Hari Spesial Member 1-2 Nov 08.
>> Leksika Lenteng Agung, Jl.Raya Lenteng Agung, depan PDIP Jakarta Selatan telp.7806566
>> Leksika Rawamangun Square Lt.3, Jl.Pegambiran No.55 (ex Artomoro, 100m dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur telp. 47869277
Rabu, 08 Oktober 2008
Buku Tetralogi Laskar Pelangi
Buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata ini bercerita tentang sekumpulan anak yang lahir dan tumbuh di sebuah pulau kaya timah di negeri Indonesia. Namun, pulau yang semestinya kaya raya itu ternyata justru miskin tidak hanya dari sisi ekonomi, melainkan juga pendidikan. Di tengah-tengah keterbatasan fasilitas, anak-anak itu ternyata memiliki semangat belajar yang luar biasa tingginya. Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Seperti Lintang, seorang kuli kopra cilik yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi. Dan juga sembilan orang Laskar Pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita.
Sang Pemimpi adalah sebuah lantunan kisah kehidupan yang memesona dan akan membuat Anda percaya akan tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, lebih dari itu, akan membuat Anda percaya kepada Tuhan. Dalam buku Sang Pemimpi ini Andrea Hirata akan membawa Anda berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana Anda akan menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan yang mengharu biru. Tampak komikal pada awalnya, selayaknya kenakalan remaja biasa, tapi kemudian tanpa Anda sadari, kisah dan karakter-karakter dalam buku ini lambat laun menguasai Anda. Karena potret-potret kecil yang menawan akan menghentakkan Anda pada rasa humor yang halus namun memiliki efek filosofis yang meresonansi. Karena arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit dan cita-cita yang gagah berani dalam kisah dua orang tokoh utama buku ini: Arai dan Ikal akan menuntun Anda dengan semacam keanggunan dan daya tarik agar Anda dapat melihat ke dalam diri sendiri dengan penuh pengharapan, agar Anda menolak semua keputusasaan dan ketakberdayaan Anda sendiri.
Novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi ini bercerita tentang petualangan Ikal dan Arai di Eropa. Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Prancis, Ikal dan Arai, mengalami banyak kejadian yang orang biasa sebut sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban Eropa yang berlainan sama sekali dengan peradaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang Indonesia,khususnya Melayu. Di dalam buku Edensor ini Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan-kenalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Andrea Hirata akan membawa pembaca ke dalam petualangan mereka menyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat terbahak, sekaligus berurai air mata. Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!
Kisah Ikal dan kawan-kawannya yang diceritakan dengan apik oleh Andrea Hirata dalam tetralogi Laskar Pelangi menginspirasi banyak kalangan. Sekian orang yang mengabdikan diri pada profesi tertentu tanpa pamrih mendadak mendapat energi baru. Sejumlah pemuda yang selalu resah tiba-tiba mendapat kekuatan batin baru untuk bangkit dari mental cengeng.Kalangan marginal, mendapat suntikan kepercayaan diri baru yang menyalak-nyalak. Orangtua jadi punya cara menuturi anak-anaknya. Pasangan muda jadi punya bahasa untuk mengungkapkan cinta. Gubernur, bupati, wali kota, jadi punya inovasi baru untuk memompa stamina warga yang lesu. Situasi ini disebut banyak orang sebagai fenomena Laskar Pelangi. Tetralogi karya Andrea Hirata ini telah mengalami multi level marketing spirit. Semangat pantang menyerah telah bergulir efektif dari mulut ke mulut. Dan, buku ini akan memotret efek berantai ledakan inspirasi itu. Dengan harapan, kehadiran buku ini bisa menjadi mata rantai baru dari jejaring semangat yang telah ditebar tetralogi Laskar Pelangi.
Dapatkan buku Tetralogi Laskar Pelangi di toko buku Leksika, atau telp untuk Layanan PESAN ANTAR.
>> Leksika Lenteng Agung telp.780-6566
>> Leksika Rawamangun telp. 4786-9277
Label:
Andrea Hirata,
Laskar Pelangi,
toko buku Leksika
Selasa, 07 Oktober 2008
Buku-buku Robert T. Kiyosaki
Buku Rich Dad Poor Dad ini akan menghancurkan mitos bahwa Anda harus mendapatkan pemasukan yang tinggi untuk menjadi kaya, mempertanyakan keyakinan bahwa rumah adalah aset dan menunjukkan pada orangtua mengapa mereka tidak dapat mengandalkan sistem sekolah untuk mengajar anak-anak mereka dalam hal uang. Dalam buku ini Robert Kiyosaki mendefinisikan dangan tajam dan jelas perbedaan antara aset dan liabilitas dan menunjukkan cara mengajar anak-anak Anda soal uang, sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan yang tidak Anda peroleh.
Dalam Buku Cashflow Quadrant Robert Kiyosaki akan memperlihatkan mengapa beberapa orang bekerja lebih sedikit, tapi menghasilkan lebih banyak dan lebih aman secara finansial daripada orang lain. Ini hanya masalah mengetahui dari kuadran mana Anda harus bekerja dan kapan. Ada empat kuadran, apakah Anda masuk kuadran employee (pegawai), self-employeed (pekerja lepas), business owner (pemilik usaha), atau sebagai investor (penanam modal). Buku ini akan memberikan peta jalan menuju keberhasilan dan kebebasan finansial.
Rich Dad's The Business School For People Who Like Helping People, Delapan Nilai Tersembunyi dari Bisnis Pemasaran Jaringan, Selain Memperoleh Uang. Robert Kiyosaki dalam buku Rich Dad's The Business School mengungkapkan bagaimana cara yang tepat untuk membangun bisnis kuadran B dengan membangun networking dan mengapa kata jaringan dihargai oleh orang kaya.
Investasi mempunyai arti berbeda bagi setiap orang. Kenyataannya, ada investasi-investasi untuk orang kaya, orang miskin, dan kelas menengah. Dalam buku Rich Dad's Guide to Investing ini Robert Kiyosaki menjelaskan panduan jangka panjang bagi siapa pun yang ingin menjadi seorang investor kaya raya dan berinvestasi dalam investasi-investasi kaum kaya raya.
Buku-buku tersebut dapat diperoleh di toko buku Leksika, atau Telp Layanan PESAN ANTAR:
>> Leksika Lenteng Agung telp.7806566
>> Leksika Rawamangun telp.4786-9277
Langganan:
Postingan (Atom)