Minggu, 16 Agustus 2009

Mengurangi Benang Kusut Konflik FPI - AKKBB

Judul Buku : Mengurai Benang Kusut Konflik FPI-AKKBB

Pengarang : Wawan H. Purwanto

Penerbit : CMB Press

Harga : Rp 50.000


Awal mei 2008, Kontroversi ihwal Jamaah Ahmadiyah Indonesia ( JAI ) memanas. Kelompok pendukung dan penentang JAI mengeluarkan berbagai argumentasi. Show of power dilakukan. Massa diturunkan ke jalan. Banyak ormas Islam berteriak lantang menuntut JAI dibubarkan dan dilarang. Sementara, tidak sedikit organisasi massa dan lembaga swadaya masyarakat berdiri di belakang Ahmadiyah. Pemerintah gagap. Berbagai pertemuan dilakukan. Beberapa kali presiden SBY menggelar pertemuan dengan sejumlah menteri. Bahkan, Menteri Agama pun membentuk tim khusus lewat Surat Keputusan Nomor 6 tahun 2008.

Puncaknya adalah tragedy Monas 1 Juni 2008, menyusul aksi perusakan terhadap sejumlah fasilitas ibadah dan pendidikan milik JAI yang terjadi sejak awal 2008. Polemik tentang Ahmadiyah dan JAI sebenarnya sudah berlangsung puluhan. Kontroversi itu sebelumnya hanya pada pergulatan pemikiran di kalangan ulama dan lembaga-lembaga Islam.

Belakangna FPI pun turun tangan. Penyelewengan paham kelompok Ahmadiyah disebut oleh FPI sebagai bentuk kekafiran yang tidak dapat ditoleransi. Apalagi ada peraturan pemerintah yang melarang keberadaan Ahmadiyah secara individu, tapi organisasi dan paham Ahmadiyah.

Nama Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) pun menjadi buah bibir pasca peristiwa rusuh di silang Monas tersebut. Aliansi ini kerap diidentikkan dengan gerakan pembelaan terhadap kelompok-kelompok keagamaan, termasuk kelompok Ahmadiyah.


Tidak ada komentar: