Rabu, 08 Oktober 2008

Buku Tetralogi Laskar Pelangi


Buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata ini bercerita tentang sekumpulan anak yang lahir dan tumbuh di sebuah pulau kaya timah di negeri Indonesia. Namun, pulau yang semestinya kaya raya itu ternyata justru miskin tidak hanya dari sisi ekonomi, melainkan juga pendidikan. Di tengah-tengah keterbatasan fasilitas, anak-anak itu ternyata memiliki semangat belajar yang luar biasa tingginya. Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Seperti Lintang, seorang kuli kopra cilik yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi. Dan juga sembilan orang Laskar Pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita.

Sang Pemimpi adalah sebuah lantunan kisah kehidupan yang memesona dan akan membuat Anda percaya akan tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, lebih dari itu, akan membuat Anda percaya kepada Tuhan. Dalam buku Sang Pemimpi ini Andrea Hirata akan membawa Anda berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana Anda akan menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan yang mengharu biru. Tampak komikal pada awalnya, selayaknya kenakalan remaja biasa, tapi kemudian tanpa Anda sadari, kisah dan karakter-karakter dalam buku ini lambat laun menguasai Anda. Karena potret-potret kecil yang menawan akan menghentakkan Anda pada rasa humor yang halus namun memiliki efek filosofis yang meresonansi. Karena arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit dan cita-cita yang gagah berani dalam kisah dua orang tokoh utama buku ini: Arai dan Ikal akan menuntun Anda dengan semacam keanggunan dan daya tarik agar Anda dapat melihat ke dalam diri sendiri dengan penuh pengharapan, agar Anda menolak semua keputusasaan dan ketakberdayaan Anda sendiri.

Novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi ini bercerita tentang petualangan Ikal dan Arai di Eropa. Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Prancis, Ikal dan Arai, mengalami banyak kejadian yang orang biasa sebut sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban Eropa yang berlainan sama sekali dengan peradaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang Indonesia,khususnya Melayu. Di dalam buku Edensor ini Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan-kenalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Andrea Hirata akan membawa pembaca ke dalam petualangan mereka menyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat terbahak, sekaligus berurai air mata. Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!

Kisah Ikal dan kawan-kawannya yang diceritakan dengan apik oleh Andrea Hirata dalam tetralogi Laskar Pelangi menginspirasi banyak kalangan. Sekian orang yang mengabdikan diri pada profesi tertentu tanpa pamrih mendadak mendapat energi baru. Sejumlah pemuda yang selalu resah tiba-tiba mendapat kekuatan batin baru untuk bangkit dari mental cengeng.Kalangan marginal, mendapat suntikan kepercayaan diri baru yang menyalak-nyalak. Orangtua jadi punya cara menuturi anak-anaknya. Pasangan muda jadi punya bahasa untuk mengungkapkan cinta. Gubernur, bupati, wali kota, jadi punya inovasi baru untuk memompa stamina warga yang lesu. Situasi ini disebut banyak orang sebagai fenomena Laskar Pelangi. Tetralogi karya Andrea Hirata ini telah mengalami multi level marketing spirit. Semangat pantang menyerah telah bergulir efektif dari mulut ke mulut. Dan, buku ini akan memotret efek berantai ledakan inspirasi itu. Dengan harapan, kehadiran buku ini bisa menjadi mata rantai baru dari jejaring semangat yang telah ditebar tetralogi Laskar Pelangi.

Dapatkan buku Tetralogi Laskar Pelangi di toko buku Leksika, atau telp untuk Layanan PESAN ANTAR.
>> Leksika Lenteng Agung telp.780-6566
>> Leksika Rawamangun telp. 4786-9277

Tidak ada komentar: