Senin, 27 Oktober 2008

Rahasia Sukses Para Pemimpin Terhebat


Sunday, 26 October 2008
GENERAL Electric (GE) yang telah berusia sekitar 128 tahun kini tumbuh menjadi perusahaan raksasa yang tertua sekaligus terdepan dalam bidang manajerial, teknologi, dan keuangan.

Walaupun pada awal didirikan dikenal sebagai perusahaan yang bergelut di bidang listrik dan penerangan. Tentunya sebuah prestasi yang luar biasa dan sulit dicarikan tandingannya. Di mana sebuah perusahaan bisa berumur panjang—melampaui satu abad— dan mampu konsisten mempertahankan prestasi menjadi yang terbaik. Salah satu kunci sukses GE ada pada sosok pemimpin.

Dari sembilan orang yang pernah memimpin GE, mulai era Thomas Alva Edison (1879-1892) sampai Jeff Immelt (2001-sekarang), semua dikenal piawai dalam mengendalikan roda perusahaan. Kesuksesan melestarikan prestasi GE sampai sekarang juga membuat mereka dikenal sebagai jawaranya para pemimpin.

Mereka semua—Thomas Alva Edison, Charles Coffin/Edwin Rice (1892-1922), Gerard Swope/Owen D Young (1922- 1940), Charlie Wilson/Phil Reed (1940- 1950), Ralph Cordiner/Reed (1950- 1963), Fred Borch (1963-1972), Reginald Jones (1972-1981), John ‘Jack’ Welch (1981-2001), Jeff Immelt (2001-sekarang)— memiliki kesamaan, yaitu dikenal sebagai pemimpin jempolan.

Walaupun masing-masing memiliki pola, gaya, dan karakteristik yang berbeda, ada satu frame yang membuat kepemimpinan mereka tetap berkesinambungan. Rahasia sukses mereka dalam melanggengkan GE dirangkum dalam satu kata sederhana,yaitu LATIN.Kata Latin adalah akronim dari leadership (kepemimpinan), adaptability (kemampuan beradaptasi),talent(berbakat),influence (pengaruh), dan network (jaringan kerja sama).

Frame itu begitu fleksibel sehingga pemimpin GE mampu dengan prigel menerjemahkannya dalam menghadapi kondisi dan tantangan yang dihadapi masa kepemimpinannya masingmasing.

Dengan Leadership, GE mampu memutuskan kapan memilih pemimpin yang tepat, tampil pada saat yang tepat, dan masa jabatan yang tepat. Adaptability, GE selalu mau berubah meski dalam posisi unggul. Talent, GE mengembangkan sumber daya manusia yang cakap dari dalam dan menginvestasikan secara baik sistem mengelola SDM yang andal.

Influence,GE berani mengambil sikap yang tak populer seperti beroposisi dengan pemerintah atau bersinergi dengan organisasi buruh demi mencapai tujuan. Terakhir tentang Network, GE secara konsisten dan disiplin menjalankan kebijakan dan sistem yang diterapkan.

Dengan frame LATIN ini,para pemimpin GE begitu lincah menjalankan mengelola perusahaan. Para pemimpin GE begitu kreatif dan inovatif melahirkan produk atau sistem manajerial yang baru. Pada masa Charles Coffin/Edwin Rice untuk pertama kali dikembangkan sistem kepemimpinan kolektif dan membentuk lembaga pelatihan serta penelitian pada 1900 yang dipertahankan sampai sekarang.

Dengan LATIN para pemimpin GE pun begitu leluasa dalam berkreasi tanpa takut gagal sekaligus bersedia dikoreksi. Seperti pada era Fred Borch, dia secara terbuka mengaku salah ketika menerapkan manajemen berdasarkan tujuan (management by objetives/MBO) yang mengakibatkan banyak kelalaian, salah perhitungan, dan menghadirkan berbagai kejutan tak menyenangkan.

Dia mengubah dengan manajemen sistem perencanaan strategis yang diterapkan pada setiap unit terkecil.Dengan sistem baru itu, kelemahan MBO yang tidak melakukan evaluasi strategi bisnis dan hanya diserahkan kepada keputusan manajer operasional, bisa diperbaiki. Evaluasi manajemen senior yang hanya untuk kepentingan laporan keuangan dalam MBO pun diubah total.

Alhasil produk yang dilahirkan GE pun tak terbatas pada pengadaan listrik dan penerangan. GE menjadi perusahaan serbabisa yang menelurkan produk inovatif, seperti pengembangan listrik nuklir, membuat penggerak pesawat jet pertama, mengelola lembaga keuangan, dan membuat berbagai peralatan militer sampai rumah tangga.

Dengan sistem manajemen yang tangguh, para pemimpin GE kerap diminta untuk membantu pemerintah Amerika Serikat dalam mengelola sebuah proyek demi kepentingan negara. Banyak hal lain yang positif dan sikap elegan para pemimpin GE yang bisa diadopsi dalam buku The Secret To GE Success karya Williams E Rothschild.

Buku yang telah diterjemahkan Penerbit Salemba Empat dan bisa didapatkan di Toko Buku Leksika ini, mengupas secara objektif keberhasilan dan kegagalan para pemimpin GE. Rothschild yang merupakan bekas salah satu manajer di GE membuatnya mudah dan begitu gamblang menuturkan gaya kepemimpinan di GE selama 128 tahun.

Bagaimana para pemimpin GE mau terus menguji dan mengubah sikap terhadap sebuah kemapanan agar terus menjadi yang terdepan. Serta, sikapsikap humanis dalam berinteraksi dengan karyawan, pelanggan, dan investor, untuk berbagi kesejahteraan. Hal itu membuat GE teruji sebagai perusahaan yang langgeng dengan budaya evolusi bukan karena konspirasi. Inti kekuatan para pemimpin GE adalah mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan tantangan yang dihadapi.

Mereka pun mampu secara selektif mengambil keputusan yang kuat dan memenuhi harapan banyak orang. Dengan kepemimpinan yang kolektif keputusan diambil sebaik mungkin dengan pertimbangan berbagai pihak, termasuk dari luar. Hal itu sekaligus meminimalisasi kesalahan dan memperkecil dampak negatif yang bisa mengejutkan perusahaan.

Pola LATIN yang diterapkan di GE sangat cocok bagi budaya kerja di sana dan jadi pelajar menarik bagi banyak orang yang menjadi pemimpin. Mungkin tak perlu mengadopsinya secara keseluruhan, tapi mengadaptasi bagian-bagian yang tepat sesuai dengan budaya di perusahaan kita. (wasis wibowo)

sumber: Koran Seputar Indonesia, Senin 27 Oktober 2008 hal.41
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/181108/36/

Tidak ada komentar: